Syukur Yang Tertinggi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Sujud syukur itu bukan pada saat sebuah cita-cita terrengkuh. Bukan pula saat keinginan terrealisasi, sujud syukur itu saat hati mengakui dan ridha bahwa Allah sebagai Tuhan semesta alam.
Dunia, harta dan jabatan bukan sesuatu yang berharga, andaikan berharga tentu takkan diberikan kepada yang tak beriman. Karena kehinaannyalah, semuanya diberikan kepada seluruh manusia. Bila masih berbangga denganya, berarti membanggakan yang hina. Jiwa yang hina akan selalu membanggakan yang hina pula. Memperebutkannya berarti memperebutkan kehinaan.
Adakah kekasih Allah yang memperebutkan dunia dan isinya? Adakah para Nabi yang berperang dan berjuang karena dunia? Adakah kekasih Allah yang tersayat hatinya karena ditinggalkan dunia? Para kekasih Allah meninggalkan dunia, dunia berada di belakangnya bukan dihadapannya.
Dunia itu bila dikejar akan berlari. Bila dicuekan akan mengejar kita. Biarkan diri dikejar dunia. Biarkan kekayaan yang mengejar kita. Jadikan dunia budak-budak kita.
Kiprah kita bukan karen dunia. Kiprah kita karena Allah meminta kita untuk menciptakan amal yang terbaik. Akhlak kita bukan untuk dunia. Akhlak kita agar Allah mencintai kita. Kekayaan itu akan mengejar orang yang amanah, tidak berkhianat, melayani dan berkontribusi. Biarkan kekayaan kelelahan mengejar kita. Biarkan kekayaan mengetuk pintu-pintu rumah kita. Namun jangan pernah mengetuk pintu dunia.
Ciptakan agar dunia itu butuh kepada kita. Ciptakan agar dunia memburu kita. Ciptakan agar dunia merengek ingin bersama kita, seperti pohon kurma yang menangis karena tidak dijadikan tempat khutbahnya Rasulullah saw lagi.
Bila sedih dan senangnya karena dunia. Bila loyo dan semangatnya karena dunia. Bila cerianya karena kebersamaannya terhadap dunia. Maka dunia telah menjadi Tuhan di kehidupan ini.
Sujud syukurmu untuk siapa? Karena nikmatnya atau karena Pemberi nikmat? Syukur yang tertinggi karena di dalam hati ada cinta kepada Allah. Puncak syukur saat Allah menyemayamkan anugerah cinta kepada-Nya di dalam hati kita.
0 komentar: