Rasa Tanggungjawab Ciptakan Kecerdasan dan Ilmu
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Amal seorang mukmin mungkin lemah, kurang ilmu dan teknologi, namun tetap akan menghancurkan kezaliman dan kekafiran yang memiliki mercusuar kekuatan yang paling kuat. Sebab, Allah yang akan menghapus kesalahan dan memperbaiki amalnya. Jadi fokus mukmin dalam setiap amal hanya kepada Allah.
Fokus ke akhirat akan membangun dan memakmurkan dunianya. Fokus akhirat, Allah akan memperbaiki dan menyempurnakannya karya-karya dunia. Fokus pada akhirat mendorong terciptanya amalan terbaik sebagai tanggungjawab terhadap kehidupan bukan mengejar kekayaan, kekuasaan dan kharisma.
Kecerdasan dan kebrilianan mukmin tidak lahir dari ambisi dan cita-cita dunia, namun lahir dari tanggungjawab atas kehidupan dan tanggungjawab dihadapan Allah. Apa jawaban yang harus dilontarkan bila Allah menanyakan amanah kehidupan?
Ilmu, manajemen dan kepemimpinannya lahir dari bagaimana bila Allah meminta pertanggungjawaban atas kehidupan ini? Penghisaban di akhirat memunculkan energi besar untuk mengelola diri dan kehidupan secara benar. Tanggungjawab terhadap kehidupan, memunculkan ilmu, kapabelitas dan kompetensi tanpa perlu proses belajar yang panjang dan rumit karena sudah menjadi kebutuhan untuk menjawab pertanggungjawaban di hadapan Allah.
Pertanggungjawaban di hadapan Allah. Menjawab pertanyaan di pengadilan Allah, akan memunculkan semua kebaikan dan kekuatan positif yang dibutuhkan untuk mengelola kehidupan. Tak perlu gerakan penyadaran dan revolusi yang gegap gempita dan publikasi yang membahana, tetapi dia muncul dari hati dan jiwa yang rindu terhadap akhirat.
Orang besar di dunia terlahir karena merasakan adanya tanggungjawab tertentu terhadap kehidupan ini. Orang hebat tercipta karena panggilan tanggungjawab terhadap kehidupan. Persoalan manusia tuntas bila manusia terpanggil untuk menyelesaikannya.
Panggilan jiwa tercipta karena adanya rasa tanggungjawab. Pahlawan bermunculan karena rasa tanggungjawab. Para sukarelawan terjun karena panggilan tanggungjawab. Rasa tanggungjawab yang membuat setiap orang bahu membahu dan bersatu menuntaskan persoalan dunia. Rasa tanggungjawab yang murni dan tulus lahir dari malu dihadapan Allah saat tidak bisa menjawab atas perannya di kehidupan ini.
0 komentar: