Rahmat Allah di Dunia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Berapa lama tinggal di dunia? Di akhirat nanti, ada yang menjawab satu atau setengah hari saja. Namun Allah menjawab hanya sebentar saja. Rentang waktunya seperti orang yang berkenalan pada siang hari saja. Betapa sangat singkatnya.
Penciptaan alam semesta hanya 6 hari saja. Bagaimana dengan umur manusia? Padahal menurut ilmuwan, proses penciptaan alam semesta memerlukan waktu milyaran tahun. Rentang waktu membaca seluruh kisah dari penciptaan Nabi Adam hingga Rasulullah saw di Al-Qur'an hanya butuh beberapa jam saja. Itulah waktu dan peristiwa utama yang bernilai di sisi Allah.
Cobalah berimajinasi, peristiwa akhirat benar-benar terjadi sekarang juga. Seolah saat ini tengah menghadapi peristiwa akhirat yang diabadikan oleh Al-Qur'an. Al-Qur'an itu buku panduan berbagai peristiwa pasca kematian. Persiapannya hanya di kehidupan dunia ini saja.
Bacalah semua penyesalan yang dilontarkan manusia. Bacalah semua harapan yang disampaikan manusia kepada Allah. Bacalah semua perselisihan diantara mereka yang menyekutukan Allah dan tak mengikuti syariat-Nya. Bacalah semua bentuk ketakutan yang mengepungnya. Itulah ragam peristiwa yang pasti dialami.
Waktu sebentar di dunia, tapi bisa menikmati keabadian kebahagiaan di akhirat. Itulah rahmat Allah. Lelahnya sebentar. Perjuangannya sesaat. Pengorbanannya ringan. Ujiannya sesuai kemampuan manusia. Inilah rahmat Allah di kehidupan dunia.
Hanya butuh kesabaran sesaat. Hanya butuh bangkit kembali setelah jatuh. Hanya butuh penyerahan diri dan ketaatan sebentar. Lalu Allah akan mengampuni, menghapus kesalahan dan memperbaiki amal yang penuh kecacatan. Inilah rahmat Allah di kehidupan dunia.
Manusia bagaikan raja di alam semesta. Dilayani oleh jagat raya. Didoakan oleh seluruh makhluk. Malaikat yang mengelilingi Arsy memohon ampun untuk mukmin, keluarganya, keturunannya dan orang tuanya. Allah membuka pintu taubat sebelum kematian tiba. Allah melibatkan pahala kebaikan. Baru niat pun sudah dicatat kebaikan.
Bila semua rahmat Allah di kehidupan dunia tak bisa memperberat amal kebaikannya, maka sangat layaknya bila Allah memperlakukan sesuai amalnya, memasukkan keabadian siksaan neraka. Karena jiwanya sudah sangat parah. Waktu sesaat yang dipenuhi rahmat Allah tetapi tak juga bisa menolongnya. Inilah seburuknya manusia.
0 komentar: