Orientasi Kiprah Parpol Islam?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Hitung-hitungan suara dan elektabilitas seperti perhitungan laba dalam bisnis. Mungkin itu logika partai politik. Adakah logika lain? Apakah partai Islam berlogika seperti itu pula? Logika seperti inilah yang menghambat pertumbuhan partai Islam. Logika sekuler mau dibawa ke partai Islam, bagaimana bisa?
Sekuler memiliki dasar pijakan tersendiri. Islam memiliki nilai tersendiri. Jangan membawa logika sekuler ke partai Islam, karena menjadi penyakit bukan solusi. Seperti membawa filsafat ke dalam Tauhid, bagaimana bisa?
Memberi tanpa menerima. Melayani tanpa minta dilayani. Itulah medan jihad partai Islam. Partai Islam bergerak bukan atas dasar perhitungan suara, tetapi atas dasar semangat dakwah, pelayanan dan perbaikan. Perolehan suara dan elektabilitas hanya kabar gembira yang Allah sediakan bagi yang berjuang. Seandainya tidak memperoleh suara pun apakah langkah akan berhenti? Mengandalkan rahmat Allah, bukan perolehan suara.
Lunglai dan semangat karena ukurannya perolehan suara dan elektabilitas, bisa jadi ini menjadi Tuhan baru di dunia perpolitikan. Ini menjadi puncak ilmu dan cita-cita para politisi, kader dan simpatisannya. Hanya untuk elektabilitaskah bergeraknya? Betapa rendahnya nilai jerih payah dan medan jihad Ini?
Saat Ini, pernyataan, komentar, tampilan para politisi di publik ukurannya elektabilitas. Bukan apakah Allah meridhoi? Bagaimana Allah akan menurunkan malaikat untuk memenangkan partai Islam?
Kemenangan kaum muslimin dimana pun, di setiap zaman pun, di medan perjuangan apa pun, semuanya karena pertolongan Allah. Bila masih mencari selain Allah dalam tujuan amalnya maka bagaimana meraih kemenangan? Kemenangan itu datangnya dari sisi Allah.
Bagi partai Islam, survei elektabilitas tidaklah penting. Mau rendah atau tinggi tidaklah penting. Mau hilang dari peredaran pun tidaklah penting. Karena kiprahnya bukan karena perolehan suara. Kiprahnya dibangun karena Allah. Terus bergerak tak kenal henti. Terus melayani walau tak ada yang memilih. Karena balasannya bukan perolehan suara tapi ridha Allah.
0 komentar: