Merindukan Sujud
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Ada 4 sujud, sujud dalam shalat, sujud sahwi, sujud tilawah dan sujud syukur. Ada malaikat yang sejak diciptakan hingga detik ini selalu sujud kepada Allah. Tak berhenti untuk bersujud, Masya Allah.
Andai manusia selalu merasakan kehadiran nikmat pada dirinya, selayaknya pekerjaan yang paling utama adalah bersujud kepada Allah. Keningnya selalu merapat dengan tanah. Bagian tertingginya, menjadi posisi yang paling rendah. Posisi yang paling rendah menjadi posisi yang paling tinggi. Ini fenomena yang harus direnungkan.
Andai manusia selalu menghitung nikmat Allah. Andai manusia peka terhadap nikmat Allah. Andai manusia merasakan kehalusan dan kelembutan nikmat Allah. Maka jiwanya akan selalu bersujud kepada Allah. Merendahkan diri, menghadirkan Allah, mengagungkan Allah dan merasakan kasih sayang Allah.
Kaab bin Malik melakukan sujud syukur saat Rasulullah saw mengabarkan bahwa Allah menerima taubatnya saat dia tidak pergi perang Tabuk karena kemalasannya. Kapan kita bersujud syukur? Sepertinya hanya saat mendapat nikmat yang super hebat saja? Bersujud syukur ketika berhasil menggolkan gawang lawan. Bersujud syukur ketika menang dalam perhelatan Pilkada dan Pemilu saja. Hanya itukah nikmat Allah yang luar biasa?
Setiap nikmat Allah adalah sangat luar biasa. Nikmat yang paling luar biasa adalah nikmat iman dan islam. Puncak kenikmatan adalah dianugerahi keistiqamah dalam ketaatan kepada Allah. Bila kehadiran nikmat fisik saja membuat orang bersujud syukur, apalagi bila diberikan nikmat beribadah? Itulah mengapa Kaab bin Malik bersujud syukur saat taubatnya diterima.
Menurut Ibnu Qayyim, karamah itu bukanlah bisa berjalan di atas air. Karamah itu saat Allah memberikan keistiqamah dalam ketaatan dan kebenaran. Itu pula yang membuat para ulama salaf dapat melakukan shalat sunah ratusan hingga ribuan rakaat. Karena di dalamnya ada sujud. Sujudnya lama. Menikmati sujudnya untuk bersyukur kepada Allah.
Sujud adalah puncak kenikmatan. Disitulah posisi terdekat dengan Allah. Disitulah posisi paling terdekat dengan Sang Penguasa Semesta yang tak bertepi. Seperti puncak kenikmatan surga yaitu dapat melihat wajah Allah, seperti melihat rembulan. Posisi tertinggi manusia bukan pada saat duduk di atas singgasana kekayaan dan kekuasaan, tetapi saat menyungkurkan diri dengan bersujud kepada Allah.
Bila memilih pemimpin, carilah yang paling banyak bersujud. Karena dialah orang yang paling dekat dengan Allah. Pemimpin seperti ini akan dikaruniai sifat-sifat-Nya. Pemimpin seperti ini akan dikabulkan doa-doanya. Pemimpin seperti ini akan dimudahkan jalanya oleh Allah untuk menghadirkan keberkahan bagi rakyatnya melalui karya dan kebijakannya.
Puncak kenikmatan bagi para pecinta adalah dekat bersama dengan kekasihnya. Tak mau berpisah dengan yang dicintainya. Kedekatan para kekasih Allah di muka bumi terwujud saat bersujud kepada Allah. Bersujud menjadi saat-saat yang dirindukan.
0 komentar: