"Mengusir" Allah
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Jangan diketuk pintu selain pintu Allah. Jangan dibuka pintu selain pintu Allah. Kita tidak bisa membuka pintu Allah, selagi membuka pintu yang lainnya.
Membuka pintu Allah, dengan tidak lagi membutuhkan selain Allah. Seluruh makhluk hanyalah perantara dari semua sekenario Pemilik Semesta.
Membuka pintu Allah hanya dengan hati yang jernih. Allah hanya bisa berkomunikasi dengan jiwa yang hatinya bening tertuju pada Allah. Itulah cara menghidupkan sinyal. Itulah cara menyamakan frekwensi.
Hati tidak bisa terbagi dua. Sang raja memang harus satu. Bila ada raja yang lainnya, bunuhlah salah satunya. Kebimbangan hati karena kita masih mendengarkan berbagai bisikan. Hati itu rajanya jiwa, hanya satu yang bisa berkuasa. Jadikan hanya Allah yang bersemayam dalam hati kita.
Bagaimana Allah akan menyambut kita dari singgasana-Nya dengan kelembutan, padahal kita tidak pernah menyambut-Nya dalam hati? Padahal kita selalu mengusir-Nya dengan mempersilahkan syetan dan hawa nafsu menjadi raja di hati!
Kita seringkali mengusir Allah untuk bersemayam di hati, namun begitu riang gembira mendudukkan syetan dan hawa nafsu di singgasana hati? Alangkah tak beradabnya, alangkah durhakanya? Inilah kebodohan yang paling bodoh. Inilah kedurhakaan yang paling durhaka. Mengusir Yang menguasai manusia, mengusir Pemilik Semesta. Itulah keangkuhan nyata.
Sang Maha Lembut, diusir. Sang Maha Perkasa, diusir. Sang Maha Kaya, diusir. Sang Maha Pengasih dan Penyayang, diusir dari hati. Namun Allah tetap mencurahkan banyak kenikmatan. Seperti inikah jiwa manusia yang ruhnya berasal dari tiupan Allah?
Syetan dan hawa nafsu tidak akan pernah bisa memberikan kebahagiaan karena sifatnya ingin memuaskan dan menguasai. Kepuasannya tak ada ujungnya, tak ada titik perhentiannya. Memburu kepuasan hanya menghasilkan kehausan baru, kelaparan baru, begitu seterusnya tanpa henti. Andai alam semesta dilahap sekalipun maka akan muncul kehausan dan kelaparan baru. Karena ujung hawa nafsu ingin menjadi Tuhan baru.
Mengusir Allah dari hati bertanda kita telah menciptakan tuhan baru dalam hati kita.
0 komentar: