Menghadirkan Khusyuk
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Khusyuk, menurut Imam Ibnu Qayyim, adalah kesadaran hati di hadapan Sang Pemelihara dengan penuh tunduk dan rendah hati. Khusyuk adalah kerendahan hati dihadapan Dzat yang Maha Mengetahui segala keghaiban. Tempat khusyuk itu adanya di hati, buahnya terlihat di anggota badan.
Ada yang berusaha khusyuk di saat shalat dimulai. Ada yang menyiapkan khusyuk ketika mulai berwudhu. Namun ada yang menyiapkan khusyuk ketika mata terbuka dari tidurnya dengan bersyukur kepada Allah karena masih diberi waktu. Lalu, setiap mata memandang, setiap telinga mendengar yang dirasakannya adalah qadha dan qhadarnya Allah. Dia sudah merasakan kehadiran Allah dalam liku-liku kehidupannya. Inilah karakter orang yang sudah menyiapkan khusyuknya shalat sebelum datangnya waktu shalat. Dimanakah posisi kita? Atau bahkan merasa tak perlu menghadirkan khusyuk baik saat shalat sekali pun?
Melihat alam. Bertafakur dan bertadabur terhadap yang dilihat, didengar dan dialami. Itulah cara menghadirkan Allah di hati. Bagi yang awam, alam semesta adalah cara Allah menunjuk keberadaan dirinya. Bagi yang arif, alam semesta ada karena kekuasaan Allah. Inilah persiapan awal untuk bisa khusyuk.
Khusyuk adalah perkara yang sulit. Bagaimana memudahkannya? Mintalah pertolongan Allah. Ada doa agar ditolong Allah dalam beribadah. Ada doa agar ditolong Allah dalam mencintai Allah. Ada doa agar diteguhkan Allah dalam ketaatan. Ada doa yang meminta perlindungan Allah dari hati yang tidak khusyuk. Ada doa yang meminta perlindungan dari was-was syetan. Bila khusyuk hanya mengandalkan kekuatan diri maka akan sangat mudah ditipu, dikelabuhi dan dipalingkan oleh syetan. Meminta perlindungan dan pertolongan Allah adalah cara untuk menghadirkan khusyuk.
Ibadah yang mengandalkan dirinya akan rapuh. Ibadah yang meminta pertolongan Allah akan kokoh. Bila menyadari bahwa ibadah adalah buah pertolongan Allah. Maka semakin nyatalah bahwa bisa beribadah dan khusyuk adalah karunia dan nikmat Allah juga. Jadi tak ada manusia yang merasa sudah berbuat baik pada Allah.
0 komentar: