Membongkar Kepalsuan Diri
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Bongkarlah isi hati dengan berpolitik. Karena politik membongkar kepalsuan iman. Syahwat politik banyak yang merontokkan mereka yang mengaku beriman. Namun mengapa para tokoh Masyumi seperti M Natsir, Hamka dan yang lainnya tetap teguh keimanannya?
Abu Bakar, Umar Bin Khatab, Utsman bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib tetap kokoh keimanannya walaupun seluruh kekuasaan ada pada genggamannya. Tidak ada yang salah dengan politik, yang salah kepalsuan iman yang ada di hati kita.
Bongkarlah kepalsuan iman dengan berbisnis. Memburu kekayaan kadang melunturkan iman. Namun mengapa itu tidak terjadi pada Abu Hanifah, Abdullah Ibnu Mubarrak, Junaid Al Baghdadi? Bukan bisnis yang salah, tetapi kepalsuan imanlah yang selama ini kita pertahankan.
Bongkarlah kepalsuan iman dengan bekerja, mengelola bisnis orang lain. Adakah amanah? Kadang iman luntur karena ingin mengambil kekayaan milik orang lain dengan cara yang tidak di ridha. Bukan bekerjanya yang salah, tetapi tertipu dengan iman yang palsu.
Dunia ini arena untuk membongkar kepalsuan. Pergulatan kehidupan untuk menunjukkan jati diri manusia. Penempaan dunia adalah pemilahan siapa yang palsu, pendusta dan curang. Penempaan dunia adalah penempaan unjuk batang hidung manusia. Andai tak ada dunia, maka tidak akan tahu kepalsuan kita.
Dunia adalah medan pemilahan. Siapa yang munafik? Siapa yang tidak beriman? Dunia itu untuk membongkar isi hati yang tersembunyi. Dunia itu untuk membongkar nafsu yang disembunyikan.
Kepalsuan politisi terungkap ketika berkuasa. Kepalsuan pengusaha terbongkar ketika mendapatkan proyek atau keuntungan. Kepalsuan pekerja terbongkar ketika diberikan amanah. Kepalsuan baru terbongkar ketika sudah meraih apa yang diimpikan. Semuanya serba baik, sebelum digenggam. Kepalsuan terbongkar ketika segalanya sudah ada dalam genggaman.
Allah memberikan peluang keberhasilan untuk menguji adakah kepalsuan dalam hati? Allah memberikan kesempatan untuk menang dan sukses untuk melihat adakah penghianatan dari janji?
Dunia dihadirkan memang untuk menonton kepalsuan diri kita.
0 komentar: