Memberdayakan Akal
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Paling enak, semuanya sudah ada dan tersedia. Paling enak semuanya tinggal dinikmati. Ketika Nabi Adam sudah menikmati itu semua, mengapa tak kuat menahan satu larangan?
Andai semua sudah tersedia. Andai semua tinggal dinikmati. Apa jadinya dengan kehidupan ini? Membosankan? Menjemukan? Monoton? Untuk apa akal? Untuk apa jiwa? Untuk apa raga?
Menikmati hidup bukan berdiam dengan mengkonsumsi sesuatu yang sudah ada. Menikmati hidup dengan menemukan sesuatu yang belum terwujud. Bukankah Allah Maha menciptakan?
Peran akal untuk menemukan, membuat dan berkreasi maka sibukan akal dengan hal ini. Peran akal menerima data dan informasi dari seluruh panca indra lalu dipikirkan, dianalisa dan dipahami untuk membuat langkah, strategi, methodelogi dan segala hal yang bisa diperbaharui. Lihatlah dunia yang tidak pernah statis. Lihatlah dunia yang terus berubah dan tumbuh, walau sosok manusia dari masa ke masa sama, namun akalnya yang membuat kehidupan selalu berbeda.
Akal memiliki penyakit yaitu kejumudan. Akal berdiam diri, malas, dan tertidur maka jadilah rongsokan. Akal diperas hingga hiperaktif, digunakan untuk hal yang di luar jangkauannya. Kita harus paham kapan menggunakan akal, jiwa dan hati, inilah kecerdikan. Segala sesuatu ada medannya sendiri-sendiri.
Bila cara kerja hari ini dan kemarin tidak pernah berubah. Bila bisnis hari ini dan kemarin tidak pernah berubah. Bila ilmu hari ini dan kemarin tidak pernah berubah. Bila pemahaman hari ini dan hari kemarin tidak pernah berubah. Bila prestasi hari ini dan kemarin tidak pernah berubah dan terus menyusut, tandanya akal didiamkan menjadi rongsokan.
Bukankah mata setiap hari menemukan fakta baru? Bukankah telinga setiap hari menemukan data dan informasi baru? Bukankah lidah dan kulit setiap hari merasakan hal yang baru? Bukankah jiwa setiap hari merasakan hal yang berbeda? Mengapa akal tak tergerak untuk memikirkan dan memahaminya? Mengapa tak didayagunakan untuk menemukan hal yang baru, solusi baru, cara berfikir baru, cara hidup baru, teknologi baru?
Teknologi baru, strategi baru, solusi baru bukanlah hal yang sulit dan pelik. Hanya hidupkanlah akal, gerakan akal, paksakan akal untuk bekerja, berfikir, menganalisa, mengamati, dan memahami. Akal adalah instrumen istimewa yang diberikan Allah, adakah makhluk lain selain manusia yang diberikan akal?
Para penemu itu hanya menghidupkan akal. Para pencipta itu hanya menghidupkan akal. Para kreator itu hanya menghidupkan akal. Bukankah kita pengendali akal kita sendiri? Bila akal dihidupkan maka dia memiliki caranya sendiri untuk memecahkan persoalan dan mendapatkan solusinya. Kita tidak tahu apa solusinya, namun ketika akal dihidupkan maka dia akan mendapatkannya.
0 komentar: