Malamnya Sang Pemimpin
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
How to train the dragon 3, filem yang berbicara tentang kepemimpinan. Bagaimana malam-malamnya para pemimpin? Tidak tidur mendengkur, tidak menikmati hangatnya selimut, tidak menikmati empuknya kasur. Tidak juga menikmati hip-hopnya malam dengan beragam kesenangan dunia. Pemimpin bukan penikmat hawa nafsu.
Apakah kita seorang pemimpin? Lihatlah bagaimana cara kita mengisi malam-malamnya? Malam ada ukuran kualitas kepemimpinan. Malam momentum mendapatkan ilham, mendengarkan suara hati, memahami persoalan dengan hati.
Hiicup pemimpin muda Viking dalam filem How to train the dragon, sudah belajar dari ayahnya cara pemimpin mengisi malam-malamnya. Saat rakyatnya tertidur, sang pemimpin terbangun. Duduk di sebuah tempat khusus, menghidupkan pikiran dan jiwa, merancang masa depan, menemukan solusi di keheningan malam. Siang harinya, bermunculan inovasi-inovasinya. Kecermelangan siang hari tergantung perenungan di malam hari.
Para ulama salaf selalu memiliki mihrab. Tempat dia shalat, sujud, berdoa, menangis dan berharap kepada Allah. Ada perpustakaan pribadi, tempat dia menggali ilmu dari pendahulunya lalu disambungkan dengan inspirasi hari ini dan tantangan hari ini. Begitulah peran pemimpin sebagai penyambung khazanah masa lalu dengan masa kini.
Ketika Hiicup tertimpa masalah dengan semakin banyaknya naga di perkampungannya, dia mengingat pesan ayahnya, membaca buku di keheningan malam dan mendengar suara rakyatnya. Itulah cara pemimpin meramu kehidupan. Menghimpun hikmah dan ilmu dari berbagai saluran informasi lalu dibuat keputusan, itulah peran akal seorang pemimpin. Lalu agamalah yang menimbangnya.
Pemimpin menikmati kesendirian untuk menyelami samudera ilmu dan kebijaksanaan di malam hari. Pemimpin menikmati kebersamaan bersama rakyatnya untuk mencerahkan dan menyelesaikan persoalan di siang hari. Itulah waktu-waktu sang pemimpin.
0 komentar: