Kesultanan Sebagai Penyumbang Harta bagi Kemerdekaan RI
Oleh: Jusman Abdurahman
IG: Nadda_hijabkids
Sejak awal Proklamasi diucapkan oleh Dwi Tunggal, Soekarno-Hatta, 17 Agustus 1945, Sultan Siak terakhir, Sultan Syarif Kasim II tak perlu waktu lama untuk menyatakan bergabung ke ibu pertiwi. Melalui Soekarno sejumlah uang senilai 13 juta Gulden Belanda, Mahkota berlian miliknya, serta pedang keris dan harta-harta bernilai lainnya diserahkan ke kas negara
Jika dihitung, sumbangan Sultan Siak sebanyak 13 juta Gulden Belanda, sama dengan lebih kurang 69 Juta Euro. Jumlah tersebut jika di-Rupiah-kan sekitar Rp 1,074 Triliun.
Sementara Kesultanan Yogyakarta, Raja Hamengku Buwono IX menyumbangkan 6,5 juta Gulden Belanda bagi modal perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jika dihitung setara 34,5 Juta Euro jika di rupiahkan sekitar Rp. 560 Milyar. Hingga wafat, Sultan dan keraton tak pernah meminta agar sumbangan itu dikembalikan pada kemudian hari
Didaerah Sumatera Utara, terdapat Kerajaan Huristak. Raja yang berperan besar dalam perjuangan Kemerdekaan adalah Patuan Barumun (1884-1966) Raja Huristak ke XI yang terletak di Kabupaten Padang Lawas. Pada tahun 1946-1947 Kerajaan Huristak rutin memberikan logistik padi kepada dewan kemakmuran tentara Indonesia, betapa pentingnya Kerajaan Huristak ini dalam swasembada pangan pada masa itu.
Sejarah telah mencatat, betapa kayanya bangsa ini di era raja-raja yang berkuasa saat itu dan bergabung ke pangkuan Ibu Pertiwi. Lalu Akankah Sejarah berulang saat ini, sosok Dermawan seperti raja-raja untuk NKRI???
Sumber:
https://www.kompasiana.com/nazriahsani/5d6676360d823024c1549f62/kerajaan-huristak-padang-lawas-merupakan-salah-satu-penyumbang-komoditi-terbesar-untuk-nkri-sebelum-bergabung-nkri
https://nasional.tempo.co/read/692958/untuk-republik-sultan-hb-ix-sumbang-65-juta-gulden
https://kumparan.com/selasarriau/13-juta-gulden-rp-1-000-triliun-sumbangan-sultan-siak-untuk-modal-indonesia-merdeka-1539145538460527427/2
0 komentar: