Kedustaan Pemimpin
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Seorang pemimpin bisa jadi salah dalam membuat kebijakan, walau tujuannya benar. Namun pemimpin menjaga diri dari berbohong kepada rakyatnya.
Seorang pemimpin bisa jadi salah menimbang dalam melihat data. Namun seorang pemimpin menjaga diri dari menyajikan data yang palsu kepada rakyatnya.
Seorang pemimpin bisa jadi belum menunaikan seluruh janjinya. Namun seorang pemimpin menjaga diri dari mengingkari dan melabrak janji-janjinya.
Seorang pemimpin bisa jadi khilaf dalam mengambil keputusan, namun pemimpin tidak boleh membodohi rakyatnya dengan rekayasa agar terlihat luar biasa.
Seorang pemimpin bisa jadi memiliki prestasi, namun pemimpin menjaga diri dari klaim prestasi orang lain atas nama pribadinya.
Mengapa berlomba menjadi pemimpin dengan kebohongan? Mengapa berlomba menjadi pemimpin dengan rekayasa keluarbiasaan? Mengapa berlomba menjadi pemimpin dengan kepalsuan? Yang layak menjadi pemimpin, mereka yang berprilaku biasa saja tetapi menciptakan keluarbiasaan efek bagi kesejahteraan rakyatnya. Bukan sangat luar biasa di berita dan panggung tetapi menyengsarakan rakyatnya.
Mungkinkah ini tanda akhir zaman, saat kepalsuan menjadi corong meraih kekuasaan? Kepalsuan sepertinya menjadi jalan pintasnya. Kemunafikan menjadi kedok efektif untuk meraih kekuasaannya. Kemanakah perginya mereka yang memiliki intergritas? Bisa jadi pemilu, pilpres dan pilkada hanyalah tontonan sebuah kemunafikan yang dikemas untuk meraih kekuasaan.
0 komentar: