Judul Buku : Akhlaqul Karimah
Penulis : Buya Hamka
Penerbit : Gema Insani
*Kekuatan Perasaan*
Setelah itu menjadi hak pula atas kita menjaga supaya perasaan yang timbul dari pancaindra jangan sampai dipengaruhi oleh syahwat yang rendah. Menjadi hak atas kita menghapuskan bekas-bekas cemburu, hasad, dan dengki yang tumbuh dalam diri. Hendaklah didik diri sendiri menaruh rasa cinta kepada kaum kerabat, teman sejawat, keindahan, kebaikan, dan cinta kepada ilmu.
Hak perasaan yang paling terpenting ialah menghormati diri sendiri. Tahu harga diri, makan dan minum
dengan sederhana. Memperhatikan segala perkara dengan saksama, berani karena benar, takut karena salah,dan kuat kemauan.
Sederhana yang paling penting ialah terhadap harta benda. Hendaklah diingat benar bahwa harta benda digunakan untuk mencapai suatu maksud. Oleh karena itu, jangan bakhil sebab bakhil itu tanda bahwasanya harta yang telah memerintah diri, bukan diri lagi yang memerintah harta. Jika penyakit bakhil telah si bakhil akan payah mengumpul waktu hidupnya, setelah mati orang lainlah yang mengambil hasilnya.
Jangan pula mubadzir dan boros karena itu namanya menghabiskan harta. Ada pepatah, "Sedangkan laut ditimba lagi kering," boros merusak rumah tangga, menyusahkan diri, dan menimbulkan kesal karena kadang-kadang membawa kepada pintu utang. Utang itu menyebabkan rendah derajat siang hari dan tidak enak tidur di waktu malam.
Hendaklah sederhana, tidak telalu bakhil, dan tidak telalu boros. Di tahan harta itu sekeras-kerasnya terhadap hal-hal yang tidak bermanfaat, ditimbang seketika hendak dikeluarkan, dan lekas-lekas dibelanjakan kepada yang memang perlu.
لا تنه عن خلق وتأتي مثله عار عليك إذا فعلت عظيم "
Janganlah engkau melarang melakukan suatu perbuatan sedangkan engkau mengerjakannya. Sungguh tercela perbuatanmu itu apabila engkau melakukan." (al-Ghazali)
0 komentar: