Berkah Gosok Gigi dan Mandi
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Gosok gigi kita, apa bedanya dengan gosok gigi para ulama salaf?
Gosok gigi kita untuk menghilangkan bau mulut. Gosok gigi para ulama salaf untuk menyiapkan diri menghadap Allah sebelum shalat. Beda kelas, beda kualitas, beda juga efeknya, itu dari hanya sebuah aktifitas gosok gigi.
Bagaimana cara menggosok gigi kita? Mungkin mengikuti cara bintang iklan, mungkin hanya mengikuti saran dokter. Namun gosok gigi para ulama salaf mengikuti sunah Rasulullah saw. Dari gosok gigi, para ulama mencoba meraih keberkahan cara dan sarana. Dari gosok gigi, para ulama salaf mengetuk pintu langit untuk mendapatkan syafaat Rasulullah saw, berkah dan kerahmanan Allah.
Gosok gigi para ulama salaf tidak hanya berefek pada kesehatan, tetapi juga kebersihan jiwa dan keberkahan ilmu. Dalam kitab Talim Mutaalim, salah satu meraih kemudahan menuntut ilmu adalah dengan menggosok gigi. Dengan gosok gigi, hati menjadi bersih, maka ilmu pun menjadi mudah untuk dipahami.
Berbeda jauh, orang yang shalat tanpa bergosok gigi dengan bergosok gigi baru menunaikan shalat. Gosok gigi menjadi sarana melipatgandakan pahala shalat. Gosok gigi menjadi sarana menyiapkan diri menghadap Allah.
Untuk apa mandi kita? Para ulama salaf, mandi bukan untuk membersihkan, mengharumkan dan menyegarkan badan. Tetapi untuk menyambut kegembiraan. Mandi untuk menyiapkan diri menghadap Allah.
Ulama Salaf mandi untuk menyambut bulan Ramadhan, menyambut hari Jumat, menyambut Idul Fitri dan Idul Adha. Mandi untuk bersiap shalat. Itulah cara meraih keberkahan dari mandi.
Mungkin secara kasat mata, apa yang dilakukan oleh ulama Salaf sama dengan yang dilakukan kita hari ini, namun mengapa kualitas hidupnya berbeda? Mengapa kejayaannya berbeda? Mengapa keberkahan hidupnya berbeda? Mengapa keilmuannya berbeda? Berarti ada esensi lain yang tidak pernah kita lakukan.
0 komentar: