basmalah Pictures, Images and Photos
Sejarah Penjarahan 7.000 Manuskrip Keraton Yogyakarta oleh Inggris - Our Islamic Story

Choose your Language

Sejarah Penjarahan 7.000 Manuskrip Keraton Yogyakarta oleh Inggris Sejarah Penjarahan Manuskrip Keraton Yogyakarta oleh Inggris ...

Sejarah Penjarahan 7.000 Manuskrip Keraton Yogyakarta oleh Inggris

Sejarah Penjarahan 7.000 Manuskrip Keraton Yogyakarta oleh Inggris



Sejarah Penjarahan Manuskrip Keraton Yogyakarta oleh Inggris
Lebih dari 7.000 manuskrip milik Keraton Yogyakarta yang dijarah Inggris pada 1812 masih disimpan di British Library.
   
Kekayaan sejarah berupa ribuan koleksi manuskrip milik Keraton Yogyakarta pernah dijarah oleh orang-orang Inggris di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles. Hal itu terjadi pada 1811 setelah Inggris berhasil merebut Jawa dari Belanda.

Dikutip dari Anak Bangsawan Bertukar Jalan (2006) karya Budiawan, Belanda—yang saat itu menjadi taklukan Perancis—menyerah kepada Inggris dan harus menyerahkan wilayah kekuasaannya. Lewat Perjanjian Tuntang, Hindia (Indonesia) pun diambilalih Inggris.

Raffles selaku gubernur jenderal di Jawa yang ditunjuk Inggris semula mengajak Raja Yogyakarta, Hamengkubuwana II, untuk bekerjasama. Namun, HB II menolak mentah-mentah. Bagi sultan, Belanda maupun Inggris sama-sama bangsa asing yang ingin menginjak-injak dan menguasai bumi Mataram.


Terlebih lagi, sikap orang-orang Inggris cenderung arogan dan kurang bisa menghargai tradisi keraton saat menemui HB II di Keraton Yogyakarta. Sempat nyaris terjadi insiden lantaran utusan Inggris tidak terima kursi Raffles ditempatkan lebih rendah dari singgasana sultan.

Polemik Inggris dengan HB II semakin memanas ketika Raffles mendesak sang raja agar membubarkan angkatan bersenjata kesultanan. Tentu saja HB II tidak mau. Sebaliknya, sultan justru memperkuat pertahanan istana.

Jatuhnya Istana Yogyakarta
Secara diam-diam, Pakubuwana IV dari Kasunanan Surakarta memberikan dukungan kepada Hamengkubuwana II untuk menghadapi Inggris.


Di sisi lain, Inggris mendapatkan bantuan dari keluarga dinasti Mataram lainnya, yakni Kadipaten Mangkunegaran, yang merupakan pecahan Kasunanan Surakarta.

Selain itu, Inggris juga didukung Pangeran Natakusuma. Orang ini adalah putra HB I atau paman HB II. Pangeran Natakusuma sudah sejak lama sering berselisih dengan keponakannya itu.

Menurut Merle Calvin Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008), sebagai “musuh" dari HB II, Pangeran Natakusuma berusaha sekuat tenaga agar memperoleh status merdeka dari istana. Itulah alasan mengapa Natakusuma bersedia membantu Inggris.

Inggris mengerahkan tidak kurang dari 1.200 orang prajurit berkebangsaan Eropa, ditambah serdadu Sepoy dari India. Selain itu, bantuan juga datang dari Kadipaten Mangkunegaran di Surakarta. Adipati Mangkunegara II memerintahkan Pangeran Prangwedana memimpin 800 orang prajurit menuju Yogyakarta.

Pada 18 Juni 1812, Inggris dan pasukan bantuan mengepung Keraton Yogyakarta. Komandan perang Inggris dalam penyerbuan itu, Admiral Gillespie, menyerukan kepada HB II agar meletakkan takhta jika tidak ingin terjadi pertumpahan darah. Namun, sang sultan menepis dengan tegas.

Tanpa ampun, pasukan gabungan Inggris menghujani istana dengan meriam dan peluru. Angkatan perang Kesultanan Yogyakarta sempat mampu menahan serangan itu. Namun, lama-kelamaan, pasukan HB II mulai kehabisan amunisi dan energi.

Bantuan yang diharapkan dari Kasunanan Surakarta tidak kunjung datang. Pakubuwana IV ternyata tidak berbuat apa-apa kecuali hanya menempatkan pasukannya di seberang jalur-jalur komunikasi Inggris.

Pengepungan dan penyerbuan ini berlangsung selama dua hari. Hingga akhirnya, pada 20 Juni 1812, tulis Peter Carey dalam Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855 (2011), Keraton Yogyakarta jatuh.

HB II dipaksa menyepakati perjanjian yang disodorkan Inggris. Salah satu isinya adalah Kesultanan Yogyakarta wajib menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Pangeran Natakusuma. Inilah yang kemudian menjadi Kadipaten Pakualaman.

Tak hanya itu, Sultan HB II dimakzulkan dari takhtanya, lantas diasingkan ke Penang (kini wilayah Malaysia). Inggris kemudian menaikkan putra HB II, Raden Mas Surojo, sebagai raja baru dengan gelar Hamengkubuwana III.

Soedarisman Poerwokoesoemo dalam Kadipaten Pakualaman (1985) menyebutkan, Inggris melantik Pangeran Natakusuma dengan gelar Pakualam I pada 29 Juni 1813. Inggris kemudian mengakui Pakualam I sebagai pangeran merdeka, diberikan tanah, tunjangan, pasukan, hak memungut pajak, serta hak takhta turun-temurun.

Berharap Jarahan Dipulangkan
Setelah menduduki Keraton Yogyakarta pada pertengahan 1812, Inggris dan pasukannya menjarah isi istana. Sejumlah besar uang dan harta diambil. Perpustakaan yang menyimpan berbagai koleksi manuskrip, kitab-kitab lama, foto-foto langka, karya-karya pujangga, serta bermacam arsip dan buku-buku berharga turut dirampas.

“Waktu itu, setiap hari sekitar lima gerobak naskah kuno diambil selama satu minggu berturut-turut dan dibawa ke London," kata Hamengkubuwana X, raja saat ini sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti dilansir Kompas (15/5/2012).

HB X berharap kekayaan sejarah milik keraton yang dibawa Inggris, juga Belanda, bisa dipulangkan, walau bukan dalam bentuk aslinya.

"Kalau bisa, pada aspek perjanjian kebudayaan, apakah boleh Daerah Istimewa Yogyakarta meminta naskah-naskah kuno di Belanda [dan Inggris]. Paling tidak diberikan dalam bentuk mikrocip jika sewaktu-waktu keraton ingin meneliti," harap HB X.

Pada era Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004), pernah dilakukan perjanjian pengembalian manuskrip kuno tersebut. Beberapa di antaranya memang sudah dikembalikan kendati masih ada ribuan naskah yang belum dipulangkan.

Hingga 2010, lebih dari 7.000 judul naskah kuno masih berada di British Library, London, Inggris. Sedangkan pada tahun ini, setidaknya ada 600 naskah kuno yang disimpan di Keraton Yogyakarta, antara lain berupa manuskrip tentang pemerintahan dan kesenian.

Untuk pertamakalinya, koleksi manuskrip milik Keraton Yogyakarta dipamerkan pada 8 Februari 2019 dalam rangka peringatan 30 tahun HB X bertahta. British Library ternyata mendukung pameran langka ini.

“Kita tampilkan [manuskrip] milik keraton, di-support oleh 75 manuskrip dari British Library. Dari keraton ada 30 [manuskrip] dalam bentuk aslinya," jelas G.K.R. Bendoro, putri bungsu HB X, selaku ketua panitia, dalam jumpa pers yang dihadiri Tirto.

Sebanyak 75 manuskrip keraton dari British Library tersebut seluruhnya dalam bentuk digital. Bentuk aslinya belum dapat dibawa ke Indonesia karena masih terbentur masalah kepemilikan dan sudah lebih dari 50 tahun berada di luar negeri.

Selain itu, Inggris dan British Library masih menahan sebagian besar koleksi manuskrip milik Keraton Yogyakarta karena penanganan naskah di Indonesia dinilai belum profesional.

“Kami mengalah dulu karena menyadari belum bisa menangani naskah kuno dengan baik," kata Pengelola Perpustakaan Widya Budaya K.R.T. Purwodiningrat.


Sumber:
https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/sejarah-penjarahan-manuskrip-keraton-yogyakarta-oleh-inggris-dgLc

0 komentar:

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (259) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (387) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (282) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (447) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (185) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (206) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)