Peta Perjalanan, Semua Ada Waktunya
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Perjalanan dakwah yang penuh liku-likunya ditamsilkan oleh Sayid Qutb dalam tafsir Fizilalil Quran dengan sangat komprehensif. Sayid Qutb menggambarkan perjalanan dakwah seperti sebuah pohon.
Pohon yang tinggi dan terus tumbuh. Akarnya menghujam ke tanah, ranting dan dahannya menjulang membentuk jaringan. Islam pun tumbuh perlahan-lahan, lembut dan tenang. Kemudian jadilah dia sebagaimana yang dikehendaki Allah.
Gambaran ini sepertinya diambil oleh Sayid Qutb dari hasil perenungannya pada surat Ibrahim ayat 24-27. Namun bagaimana perjalanan pohon tersebut menghadapi cuaca, Haman dan tantangannya?
Sayid Qutb menjelaskan bahwa terkadang pohon tertaburi debu di atasnya, kadang sebagian dimakan ulat. Kadang terbakar karena panas. Kadang terendam banjir.
Akan tetapi, sang penanam sangat piawi dan tahu bahwa tanaman itu akan kekal dan berkembang. Ia akan mengalahkan semua hama dalam waktu yang panjang. Karena itu dia tidak akan pernah melakukan penindasan dan tidak pernah gelisah.
Dia tidak akan berusaha mematangkannya tanpa menggunakan sarana fitrah keasliannya yang tenang dan stabil, yang toleran dan penyayang.
Semua perjalanan dakwah adalah bagian dari takdir Allah. Dimana Dia akan bekerja dengan jalan-Nya sendiri. Sehingga para dai tidak boleh meminta disegerakan kerja tangan Allah itu. Dan tidak boleh menyuruh-Nya melakukan sesuatu. Semua sudah ada peta perjalanannya. Inilah yang menyebabkan ketentraman kiprah seorang penyeru kebenaran.
0 komentar: