Penetrasi atau Konsolidasi di Era Khalifatur Rasyidin
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Memilih, tumbuh cepat tanpa pondasi? Atau lambat berjalan dengan pondasi? Semestinya dua hal dipadukan antara pertumbuhan dan membangun pondasi. Namun bagaimana bila menghadapi salah satu kondisi?
Dunia itu indah. Ibarat padi, cepat menguning dan dipanen. Ini yang menyilaukan. Hasilnya cepat namun usianya pendek. Kesuksesan yang cepat, biasanya hancur dengan cepat pula. Hancur bukan untuk memberangus tapi agar kembali berfikir tentang pondasi.
Hasilnya lambat, namun berpijak pada pondasi yang kokoh. Ini lebih baik, daripada cepat tetapi hancur. Lambat yang jumud akan menghancurkan pula. Tetapi lambat yang memadukan pertumbuhan dan membangun pondasi itulah kekuatan.
Penetrasi selalu dibarengi konsolidasi. Konsolidasi yang menghasilkan penetrasi. Konsolidasi bentuk kelambatan untuk menggalang kekuatan. Penetrasi, memanfaatkan konsolidasi untuk pertumbuhan. Penetrasi terus bisa hancur. Konsolidasi terus tidak ada pertumbuhan. Memilih pondasi, tetap hidup tetapi lambat atau cepat tanpa pondasi tapi hancur?
Di masa Abu Bakar, kondisinya hampir porak poranda. Fokusnya sedikit penetrasi ke Romawi dengan pengiriman Usamah bin Zaud, tetapi mengutus Khalid bin Walid untuk memberangus kaum murtad yang mengaku Nabi dan tak mau membayar zakat?
Di masa Ali Bin Abi Thalib, fokusnya konsolidasi. Menghancurkan kekuatan Khawarij, berdamai dengan Aisyah dan Muawiyah. Di era ini, tidak ada penetrasi ke luar wilayah yang sudah dikuasai, namun tak ada wilayah Islam yang dirampas oleh Romawi. Konsolidasi memunculkan kelambatan tetapi membangun kekuatan untuk tumbuh kembali.
Di masa Utsman bin Affan, penetrasi sangat luar biasa, perluasan wilayah sangat cepat. Kekayaan berlimpah. Rumah-rumah mulai tampil mewah dan ditingkat. Abu Dzar Al Gifari melantangkan untuk kembali kepada pondasi. Disinilah perpaduan yang selaras
Andai memilih kelambatan dalam membangun pondasi dengan pertumbuhan dengan melupakan pondasi, mana yang dipilih?
0 komentar: