Pendidikan Jiwa dengan Air
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Efektifitas itulah cara berfikir muslim. Saat air hanya digunakan untuk pelepas dahaga, seorang muslim berfikir bagaimana air membersihkan jiwanya? Bagaimana membersihkan jejak-jejak dosa kemaksiatannya?
Merubah air menjadi kemanfaatan akhirat, bisakah? Jangan biarkan air hanya untuk mandi, minum dan memasak. Rubahlah air menjadi sarana memadu cinta kepada Allah.
Bilal bin Rabah, raganya di dunia namun sandalnya sudah jadi penghuni surga. Apa rahasianya? Melanggengkan wudhu. Bila selesai wudhu, beliau selalu shalat dua rakaat.
Dengan berwudhu, kemana air mengalir kesitulah dosa-dosa berguguran. Bila mengalirnya ke mulut, jejak dosa mulut berguguran. Bila air mengalir ke muka, tangan, telinga dan kaki, jejak dosa berguguran. Aliran air di bumi, menciptakan kehidupan. Aliran air wudhu, menghidupkan jiwa yang kering kerontang dengan dosa.
Salah satu kesuksesan imam Bukhari dalam mencari ilmu adalah dengan mencari keberkahan wudhu. Sebelum menuliskan hadist, beliau berwudhu dan shalat sunah terlebih dahulu.
Para ulama di era Tabiin dan At Tabiin, menjadikan malamnya terjaga dengan wudhu. Seperti imam Abu Hanifah, yang shalat Subuhnya berasal dari wudhu di waktu Isya.
Tidur dalam kondisi berwudhu akan didoakan malaikat ketika bangun tidurnya, "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu, karena ia tidur dalam keadaan suci."
Dari wudhu, kita mencoba bagaimana mencegah hadast kecil? Hadast kecil yang berlebihan bertanda ada ketidakstabilan dalam organ dalam tubuh kita. Akhirnya kita terjaga dari makan, minum dan gaya hidup yang tidak sehat. Dengan memperhatikan wudhu, maka akan perhatikan menciptakan keseimbangan tubuh.
Menjaga wudhu merupakan sebuah bagian pelatihan keprajuritan. Rasulullah saw menjelaskan bahwa wudhu adalah sarana pelatihan ribath atau menjaga pertahanan dari musuh. Keutamaannya menyamai keutamaan orang yang berada di garis depan dalam berjuang di jalan Allah.
Abul Laits As Samarqandhi menuturkan ucapan ayahnya, bahwa menjaga wudhu pun bisa menyebabkan dilimpahkan rezeki yang tak bisa dihitung.
Bagaimana menciptakan mental yang kokoh? Jagalah wudhu. Allah berfirman pada Nabi Musa, "Jika kamu takut kepada raja, maka berwudhulah. Mereka yang berwudhu dalam genggaman-Ku dari apa yang ia takuti."
Wudhu hanya sebuah aktifitas mengalirkan air ke bagian tubuh tertentu. Mudahkan? Bila masih malas, bagaimana bisa membersihkan jiwa secara sempurna?
0 komentar: