Mindset Akhirat, Mindset Sukses
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Berfikir sukses, berfikir masa depan maka itulah cara berfikir akhirat. Berfikir kegagalan, befikir tentang masa lalu, itulah cara berfikir syahwat dunia. Orang sukses selalu berfikir apa yang dilakukan hari ini untuk masa depannya. Yang berfikir akhirat, apa yang dilakukan hari ini untuk kehidupan akhiratnya? Sangat sinkron bukan?
Cara berfikir akhirat, itu pulalah cara berfikir sukses. Kita tinggal membuka, merenungi, memahami dan mengamalkan semua yang ada di Al Quran dan As Sunnah saja. Itu sudah cukup. Tak ada jalan lain selain itu. Kitab kunci sukses itu sudah ada dihadapan kita semua. Mengapa sering dilalaikan? Kita tidak sukses bukan karena tidak bisa, tetapi hanya tidak mau dan malas saja. Begitu jawaban Rasulullah menjawab keheranan para Sahabat tentang banyaknya manusia yang masuk neraka.
Cara berfikir akhirat, cara berfikir tentang penghambaan diri kepada Allah. Serahkan hidup dan mati pada Allah. Serahkan seluruh takdir pada Allah. Nikmati seluruh rangkaian kehidupan, maka tidak akan ada yang membuat kematian berfikir. Akal kita itu mati dan lemah karena ketakutan dan keresahan yang negatif. Ketakutan yang menciptakan putus asa dan kebuntuan. Keresahan yang menyebabkan keterganguan jiwa.
Penghambaan diri membuat keluasan berfikir. Menciptakan ketentraman. Menciptakan mindset positif. Inilah samudera segala solusi hidup. Kebuntuan hidup karena melihat dunia dari kesempitan dunia, bukan dari keluasan akhirat. Langkah kita sering terhenti karena orientasi dunia yang sempit.
Penghambaan diri, menyebabkan pertolongan Allah. Allah akan mengilhamkan solusi, mendesain peristiwa tanpa pernah kita duga dan pikirkan. Ikhtiar kita hanyalah sekedar menjalani sunah kehidupan. Seperti kisah Siti Maryam yang diperintahkan untuk menggoyang pohon kurma agar buahnya jatuh, padahal Allah bisa saja menjatuhkan buah kurma secara langsung dari pohonnya.
Berikhitiarlah karena itu hukum kehidupan. Namun camkanlah, seolah-olah hanya ikhtiar yang menjadi satu-satunya jalan untuk sukses. Bertawakallah, seolah-seolah hanya tawakkal yang menyebabkan kesuksesan. Penghambaan menciptakan ketawakalan. Ketawakalan menciptakan ketetraman dalam berikhtiar dan berkarya.
Cara berfikir akhirat adalah cara berfikir ilmu dan eksekusi. Adakah kebahagiaan akhirat tanpa ilmu dan amal? Sukses butuh ilmu dan eksekusi. Apakah kebahagiaan akhirat dapat diraih dengan khayalan dan berpangku tangan? Menurut Ibnu Qayyim, mereka yang ingin meraih surga tanpa karya berarti orang yang tertipu. Khayalan akan menjadi tipuan dan kehancuran bila tanpa ilmu dan karya.
Cara berfikir Akhirat, cara berfikir tentang membahagiakan orang lain, membantu dan menolong sesama. Meringankan kesulitan dan beban hidup orang lain. Bukankah ini kunci cara berfikir kesuksesan bisnis dan kepemimpinan? Cara berfikir akhirat akan secara otomatis menciptakan kesuksesan bisnis dan kepemimpinan. Jadi berfikirlah tentang akhirat, maka yang kesuksesan hidup sebuah akibat yang tercipta dengan sendirinya. Bahagia dan sukses hanyalah akibat dari pelaksanaan cara berfikir akhirat.
0 komentar: