Menyikapi Rumor Sejarah Para Nabi dan Sahabat
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Ujian hati itu bernama kisah. Pembongkaran jati diri itu bernama sejarah. Bagaimana persepsinya terhadap kisah dan sejarah. Al-Qur'an pun berisi kisah dan sejarah?
Al-Qur'an itu pembeda. Dengan Al-Qur'an, manusia dipetakan ke dalam beberapa golongan. Caranya, bagaimana interaksinya terhadap Al-Qur'an?
Pemetaan manusia pun bisa dilakukan dengan sikap dan interaksinya terhadap sejarah dan kisah. Beragam aliran tercipta karena persepsinya terhadap sejarah.
Rasulullah saw menjelaskan kemuliaan setiap Sahabat. Inilah jati diri mereka yang sesungguhnya. Mengapa ada persepsi lain tentang mereka?
Mengapa merasa persepsi kita lebih benar dan valid dibandingkan jati diri sahabat yang telah dijelaskan Rasulullah saw?
Jati diri para Nabi dan Rasul telah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an, mengapa persepsi ego kita merasa lebih benar dari Allah?
Ada yang menilai ada sisi buruk kehidupan para Nabi dan Rasul, padahal Allah telah memuji dan memuliakan mereka. Siapakah yang benar?
Konflik yang terjadi antara Sahabat. Mengapa dituduhkan ada skenario buruk saling menjatuhkan? Padahal mereka sebaik-baiknya generasi
Saat Rasulullah saw wafat, mengapa dianggap ada kudeta terhadap Ali bin Abi Thalib? Padahal iman Abu Bakar lebih berat daripada iman seluruh manusia.
Saat terjadi tragedi perang Jamal dan Shiffin, mengapa menganggap salah satu golongan lebih baik dan menjelekkan yang lainnya?
Kejadian sejarah adalah ujian iman. Apakah tetap memuliakan para Sahabat, seperti Rasulullah saw memuliakan mereka? Atau berbalik merendahkan?
Sejarah hadistul ifki yang menimpa Siti Aisyah. Allah mendiamkan beberapa saat, untuk membongkar siapakah yang munafik? Itulah tujuan sejarah
Rumor sejarah yang berkembang dalam menyikapi sejarah Nabi dan para Sahabat, sebagai petunjuk siapakah diri ini? Mukmin, Kafir atau Munafik
0 komentar: