Menonton Kehidupan
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Melihat kehidupan beragam manusia. Melihat bagaimana manusia mengisi hidupnya. Melihat bagaimana manusia menghabiskan waktunya. Sebuah tontonan yang merusak atau membimbing?
Sayid Qutb, dalam tafsir Fizilalil Quran, melihat manusia hidup dalam gelombang kejahiliahan. Hidup dalam kubangan kepentingan yang kecil tak berarti. Kekaguman orang jahiliyah terhadap yang mereka miliki bagaikan kanak-kanak. Pikiran, kepentingan dan perhatiannya bagaikan anak kecil. Mengapa seperti itu? Asyik dalam kubangan lumpur lingkungan, tanpa bisa dan mau mendengar seruan yang luhur dan mulia, seruan yang mengangkat harkat hidup yang diberkahi dan mensucikan.
Sayid Qutb berkata, "Bagaimanakah manusia hidup di dalam kubangan yang busuk, di dataran paling rendah, kegelapan yang pekat? Sementara di sisi lain ada tempat pengembalaan yang subur, pendakian yang tinggi dan cahaya cemerlang?" Manusia dibekali akal dan fitrah, namun mengapa masih saja bergembira dengan segala yang rendah?
Membaca sejarah para Nabi dan Rasul, membaca sejarah orang soleh seperti keluarga Imran, Lukman dan Siti Maryam. Membaca sejarah Namrud, Firaun, Qarun, Haman, Bani Israel, kaum Luth, Ad, Tsamud dan kaum jahiliyah, itulah potret komprehensif tentang cara manusia melalui hidupnya.
Membaca kehidupan mereka, seperti menonton kehidupan manusia saat ini. Termasuk kategori manakah kita? Sikap dan prilaku, mindset dan karya, fragmen kehidupan mereka digambarkan hingga akhir hayatnya dalam Al Quran. Apa lagi yang kurang dalam memahami hidup ini? Apa lagi yang kurang dalam menata hidup ini?
Membaca sejarah dalam Al Quran seperti menyaksikan beragam filem berbagai ragam manusia dalam menjalani hidupnya. Membaca sejarah dalam Al Quran seperti sebuah khazanah keilmuan bagaimana mereka menyelesaikan persoalan hidupnya. Semua karakter manusia sudah dipaparkan sempurna, tak ada yang tersisakan. Tak ada lagi yang tak disajikan. Coba lihat sosok manusia yang ada saat ini, lalu sandingkan dengan sosok yang ada di Al Quran, maka kita akan menemukan padanannya yang tepat.
Andai semua sudah digambarkan secara sempurna tentang kiprah dan akhir hayatnya dari berbagai sosok pribadi dan sebuah kaum, masih ada yang kurang untuk menjadi pelajaran hidup ini?
0 komentar: