Memecahkan Mental Blocking
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Nabi Musa, hanya pengembala di negri yang bernama Madyan. Hidup jauh dari hiruk pikuk pergulatan kota yang penuh carut marut. Tiba-tiba mendapat tugas menyampaikan kebenaran dihadapan Firaun yang mengaku Tuhan dengan kekuasaan yang tak terhingga. Bagaimana perasaannya mengemban amanah baru ini?
Andai kita menjadi Nabi Musa, bagaimana meningkatkan kapasitas diri dari seorang pengembala menjadi oposisi pemerintah yang super kuat? Bagaimana proses pembentukan dan penyiapan mental dari pengembala menjadi pemimpin Bani Israel? Sebuah lompatan tugas dan tanggungjawab, bagaimana Nabi Musa melakukan penyesuaian diri yang super cepat tersebut?
Allah hanya menyiapkan sebuah tongkat, dimana Nabi Musa sendiri tidak tahu apa manfaatnya. Nabi Musa hanya dibekali doa yang berbunyi, "Ya Allah, lapangkan dadaku, mudahkan urusanku." Nabi Musa hanya dibekali sebuah konsep hidup yang harus diperjuangkan. Dengan ketiga modal tersebut, Nabi Musa menghadapi seluruh tantangan hidup dari pengembala menjadi oposisi dan pemimpin kaumnya.
Muaz bin Jabal, tiba-tiba mendapatkan tugas menjadi hakim di Yaman. Terbiasa mendapatkan ilmu dan hikmah dari Rasulullah saw, sekarang harus memutuskan dan memberikan solusi bagi penduduk Yaman? Dari pembelajar menjadi pemimpin sebuah kaum. Sebuah lompatan peran yang membutuhkan kematangan dan kebijaksanaan.
Rasulullah saw ingin mengetahui bagaimana kerangka berfikir, bagaimana filosofi Muaz bin Jabal dalam menyelesaikan masalah? Muaz bin Jabal pun menjawab bila mendapatkan masalah akan mencari solusi di Al-Qur'an dan As sunnah, bila tidak ditemukan juga akan mengoptimalkan peran akal untuk menggali hikmahnya. Bila benar mendapat 2 pahala. Bila salah mendapatkan 1 pahala.
Ali bin Abi Thalib masih belia, tiba-tiba diberi tugas menjadi hakim di sebuah negri oleh Rasulullah saw. Merasa belum mampu, Ali pun menghadap Rasulullah saw. Rasulullah saw hanya mendoakan Ali agar diluaskan ilmu dan hikmahnya. Ali bin Abi Thalib harus membuat lompatan besar, bagaimana menyiapkan sebuah tugas baru?
Ada mental block dalam setiap menghadapi tugas baru, ini yang harus dipecahkan terlebih dahulu. Dalam ketidaktahuan medan, dihadapankan beragam masalah. Setiap tugas baru hanyalah penempaan pengembangan peran sebagai khalifah di bumi.
0 komentar: