Manuver Flanking dan Envelopment, Strategi Khalid bin Walid di Perang Uhud
Rasulullah saw sangat paham kondisi geografis Uhud. Beliau memanfaatkan alam sebagai strategi menyerang dan bertahan. Dibagikan pasukannya menjadi 5 kelompok.
3 pasukan infantri di tempatkan di medan pertempuran. Hubaib bin Mundir berada di sisi kanan memimpin kaum Anshar dari suku Khazraj. Mushab bin Umair berada di tengah, memimpin kaum Muhajirin. Sisi kiri, dipimpin oleh Zubair bin Awam memimpin kaum Anshar dari suku Aus.
Untuk melindungi serang balik tak terduga dari arah mana pun. Rasulullah saw menempatkan satu pasukan pemanah di atas bukit. Pasukan ini juga untuk melindungi pasukan infantri. Rasulullah saw memberikan pesan khusus pada pasukan pemanah, apa pun kondisinya jangan turun dari atas gunung.
Kemah Rasulullah saw berada di sisi kanan, ditempatkan di pinggir gunung, berada di celah gunung, dikawal oleh pasukan khusus. Pemilihan lokasi ini sangat aman bila terjadi hal-hal yang genting, karena musuh kesulitan menjangkau area ini. Pasukan Muslimin bisa berlari ke arah gunung untuk menyelamatkan diri bila genting.
Khalid bin Walid pun membaca kondisi alam Uhud dan memandang sangat penting celah sisi kiri pasukan Muslimin untuk melakukan manuver Flanking atau menyerang sisi pasukan lawan. Namun strateginya tak bisa dijalankan karena pasukan pemanah di atas gunung.
Saat pasukan pemanah Rasulullah saw tak mentaatinya. Khalid bin Walid dengan pasukan kavalerinya bergerak menyamping dan memutar. Bergerak cepat masuk ke bagian belakang pasukan inti muslimin, lalu melancarkan strategi envelopment atau menyerang sisi belakang pasukan Muslimin. Akibatnya pasukan Muslimin terdesak.
Saat terdesak, kaum muslimin segera bergerak ke kemah Rasulullah saw yang berada di pinggir gunung diantara celah gunung. Pasukan Khalid tak bisa menguasai celah ini, hanya beberapa orang saja bisa menembusnya.
Dari celah gunung inilah para Sahabat melindungi Rasulullah saw dan Saad bin Abi Waqqash menerjang panah-panahnya ke pasukan Musyrikin. Musyrikin pun tak bisa menguasai celah ini.
Sumber:
The Art Of War Khalid bin Walid, Wisnu Tanggap Prabowo, Al-Kautsar
0 komentar: