Kisah Perang Khandaq: Parit Madinah Membuat 10.000 Tentara Sekutu Tak Berkutik
Selain Perang Badar dan Perang Uhud, perang besar lainnya yang dijalani pasukan Muslim adalah Perang Khandaq.
Berlangsung pada 5 Hijriah atau 627 Masehi, Perang Khandaq melibatkan kaum Muslim di Madinah dengan pasukan sekutu kaum Quraisy dan Yahudi. Nnama Perang Khandaq secara harfiah berasal dari istilah khandaq yang berarti parit.
Saat itu kaum Muslim Madinah menggali parit di utara kota untuk menahan serangan sekutu.
Pasukan sekutu terdiri dari Bani Quraidzah, Bani Nadhir, kaum Ghathafan, dan kaum Quraisy.
Kisah Perang Khandaq bermula dari popularitas Islam di Madinah yang mengancam eksistensi ajaran Yahudi dan agama kaum Quraisy di Jazirah Arab.
Sementara itu kaum Ghathafan ingin kembali memonopoli perdagangan di Madinah, dan sekutu berhasrat membalas kekalahan di perang-perang sebelumnya.
Jalannya Perang Khandaq
Sebanyak 3.000 prajurit Muslim melawan gabungan pasukan sekutu yang jumlahnya 10.000 orang.
Nabi Muhammad SAW masih memimpin pasukan Muslim Madinah, sedangkan pasukan sekutu dipimpin Abu Sufyan.
Dalam buku Manajemen Strategi Peperangan Rasulullah SAW (2007) karya Yuana Ryan, disebutkan bahwa pasukan Muslim melakukan musyawarah sebelum Perang Khandaq untuk menentukan strategi.
Akhirnya disepakati mereka menggali parit sesuai yang diusulkan Salman Al Farisi untuk menghadapi kekuatan besar musuh.
Selama enam hari Nabi Muhammad dan warga kota Madinah menggali parit di utara kota, sedangkan anak-anak, wanita, dan orang tua diamankan dalam benteng selama perang berlangsung.
Strategi yang dijalankan pasukan Muslim itu terbukti efektif. Pada 31 Maret 627 M pasukan sekutu pimpinan Abu Sufyan tiba di Madinah dan langsung terkejut ketika melihat parit yang mengelilingi kota tersebut.
Pasukan Abu Sufyan yang mengandalkan kavaleri (prajurit berkuda) tidak bisa berbuat banyak menghadapi parit buatan pasukan muslim.
Meski sekutu mengepung Madinah selama 27 hari, mereka tidak bisa menembus parit Madinah.
Hanya beberapa orang saja yang mampu menembusnya, seperti Amr bin Wadd yang kekuatannya konon setara 100 orang.
Amr bin Wadd lalu berduel sengit dengan Ali bin Abi Thalib setelah menembus parit, tetapi akhirnya dia kalah.
Kekalahan Amr bin Wadd juga menandai takluknya pasukan sekutu di Perang Khandaq, memaksa mereka pulang ke Mekkah dengan tangan hampa.
0 komentar: