Khalid Bin Ma'dan, Merindukan Rasulullah saw
Oleh: Nasruloh Baksolahar
Khalid Bin Ma'dan, salah satu Imam dari ilmu fiqh. Fatwanya menjadi rujukan perundangan negara di era khalifah Walid di era Bani Ummayah. Kewibawaannya menyebabkan tak satupun berani membicarakan masalah dunia dihadapannya.
Bukan sekedar ulama, beliau juga selalu menjadi orang pertama mendirikan tenda bila ada seruan jihad. Ilmu dan jihad sebuah amal yang tak terpisahkan.
Bila malam tiba, saat tubuh membaringkan di tempat tidurnya. Rasulullah saw yang pertama disebutnya, lalu disebutkan para Sahabat satu per satu dengan ungkapkan kerinduan yang mendalam. Sambil berkata, "Merekalah asal muasal dan kepada merekalah hati dan rinduku senantiasa terpaut. Ya Allah, ya Tuhanku, segeralah cabut nyawaku agar dapat bertemu mereka." Kemudian tidur dengan terus menyebutkan nama para Sahabat.
Tanda Ahli Ilmu adalah menganggap berharga orang yang beriman. Menatap dan memandang hina dirinya sendiri. Begitulah cara beliau menghormati kaum muslimin. Ketentraman hanya bisa diraih dengan menghidupkan mata hati untuk melihat apa yang dijanjikan di akhirat nanti. Bila pintu kebaikan sudah dibuka, segeralah untuk memasukinya karena kita tak pernah tahu kapan pintu itu akan ditutup.
Bila mencari pujian dengan menghinakan kebenaran, maka pujian tersebut menjadi celaan padanya. Bila berani menanggung celaan demi kebenaran, maka celaan akan dibalikkan Allah menjadi pujian. Itulah beragam nasihatnya yang sempat terrekam oleh Imam Adzahabi dalam kitab Siyar A'lam An Nubala'.
0 komentar: