Keresahan Orang Pilihan
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Bosan? Butuh Tantangan. Banyak sinyal jiwa yang terlewatkan, sering kali salah menyikapinya. Apa yang kita rasakan adalah sinyal-sinyal jiwa. Bila tubuh memiliki masalah, sinyalnya adalah demam, nyeri dan sakit. Bagaimana bila jiwa memiliki masalah? Kita pun harus merasakan sinyal tersebut.
Bosan adalah sinyal. Kegelisahan adalah sinyal. Bukankah Rasulullah saw pernah bersabda ikutilah apa yang membuatmu tentram. Berarti kegelisahan bertanda ada masalah atau potensi kerusakan pada jiwa. Rasakanlah semua sinyal-sinyal jiwa?
Jiwa itu kadang sakit dan sehat. Berkarakter nafsu lawamah atau mutmainah. Jiwa yang sehat selalu merasakan ketenangan. Jiwa yang sakit diselimuti kegelisahan, segeralah move on! Kegelisahan bertanda harus ada revolusi jiwa, revolusi mindset, prilaku dan tindakan. Intinya harus ada perubahan total sebelum kematian datang.
Berada dalam kebenaran tetapi arahnya salah, methodeloginya salah, pendekatannya salah, strateginya salah. Ini pun bisa menciptakan kegelisahan. Seperti yang dialami oleh para pembaharu. Imam Al Ghazali merasakan kegelisahan sebelum Baitul Maqdis di hancurkan tentara frank Eropa. Hasan Al Banna dan Sayid Qutb merasakan kegelisahan melihat pemikiran dan pola perjuangan umat Islam pasca hancurnya kekhalifahan Turki Utsmani. Kegelisahan telah mendorong sebuah pembaharuan. Itulah mereka yang bisa merespon kegelisahan dengan positif dan aktif.
HOS Cokroaminoto merasakan kegelisahan, setelah membaca kekalahan perjuangan rakyat Indonesia dengan strategi kedaerahan. Strateginya dirubah. Menyatukan bangsa sebelum mengalahkan penjajah. Rasa memiliki bangsa harus diciptakan terlebih dahulu sebelum berjuang. Dididiklah Soekarno-Hatta dan berbagi pemuda dari sejumlah daerah. Bergerak serentak di semua daerah. Kegelisahan menciptakan cara baru untuk memerdekakan bangsa.
Nabi Ibrahim merasakan kegelisahan. Nabi Muhammad merasakan kegelisahan. Kegelisahan menyebabkan dia menemukan Allah dan diamanahkan tugas sebagai Nabi dan Rasul. Kegelisahan bila dikelola menjadi sebuah titik balik yang besar dan luar biasa pada diri dan kehidupan seseorang. Bila kegelisahan melanda, segeralah menelisik jiwa, tanyakan pada diri revolusi apa yang harus diperbuat?
Bila kegelisahan tidak direspon secara positif, maka kehancuran didatangkan agar manusia dipaksa untuk merespon lebih cepat lagi. Bukankah potensi manusia kadang terbongkar ketika dalam keterpaksaan? Kondisi terhimpit dan terjepit, sebuah sinyal bahwa kita terlambat merespon kegelisahan, lalu dipaksa bertindak reaktif bukan responsif.
Bosan harus segera direspon dengan menciptakan tantangan bukan menunggu tantangan. Tantangan harus diciptakan, seperti Rasulullah saw segera mengirimkan berbagai ekspedisi pasukan kecil ke sejumlah kabilah di jazirah Arab. Tiba di Madinah yang kondusif bukan untuk berleha dan beristirahat, tetapi sebuah pondasi untuk menciptakan tantangan baru.
Mari membaca sinyal-sinyal jiwa. Mari merasakan dan memahami sinyal-sinyal jiwa. Lalu responlah dengan positif dan bergerak aktif. Jangan didiamkan, karena akan menghancurkan diri sendiri.
0 komentar: