Ambillah Peran Sejarahmu
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Ambillah bagianmu dalam sejarah peradaban. Jangan menjadi bagian yang bertopang dagu. Ambillah bagianmu dalam pentas sejarah, seperti Umair si kecil yang harus berjingkrak agar terlihat tinggi untuk diijinkan berangkat ke Badar.
Ambillah bagianmu dalam sejarah. Seperti Ibnu Maktum yang buta, yang ingin berangkat ke medan jihad, walau perannya agar dia bagian dari titik hitam banyangan pasukan agar musuh melihat titik hitam banyangan itu banyak dan besar.
Ambillah bagian besar dalam sejarah peradaban. Walau peranmu hanya seperti nabi Dawud yang memungut anak panah yang sudah terlepas dari busurnya. Ambillah bagianmu dalam sejarah, walau tugasnya hanya mengambil rumput bagi makanan kuda-kuda perang.
Ambillah peran dalam sejarah. Walau keahlian kita hanya menabuh genderang dan berteriak keras seperti Abbas Bin Abdul Muthalib yang memanggil pasukan kaum Muslimin yang terkocar-kacir ketika perang Hunain. Dari teriakannyalah pemegang panji Badar, Uhud, dan yang telah berjanji setia kembali berada di pasukan Rasulullah saw.
Ambillah peranmu dalam sejarah. Walau hanya bisa membagikan air seperti saat perang Yarmuk. Satu regu syahid karena mendahulukan pemberian air untuk saudaranya yang kehausan. Akhirnya air tersebut tak ada yang meminumnya.
Ambillah peranmu dalam sejarah peradaban. Walau peranmu seperti Syafiyah binti Abdul Muthalib, yang menjaga penduduk Madinah dari kelicikan Yahudi saat Rasulullah saw dan kota Madinah dikepung saat perang Ahzab.
Kesuksesan membangun sejarah peradaban akan berhasil, bila setiap kita menuntaskan kerja kecil yang kita kuasai, cintai dan yang diamanahkan. Setiap kita berada di posko masing-masing. Tak ada posko yang tak penting. Tak ada posko yang hina dan tak bergengsi. Jangan meninggalkan posko kita. Jangan ada posko-posko tanpa ada yang menjaganya.
Ambil peranmu, walau tugasnya hanya menjadi penjaga tenda, saat pasukan lainnya tengah tertidur lelap di dalamnya. Kebaikan perjuangan tidak diukur dari besarnya peran tetapi dari kedisiplinan dalam menuntaskan peran kehidupan kita.
Dalam kecilnya peran kita, sebenarnya ada pekerjaan besar yang tengah diselesaikan.
0 komentar: