Transformasi Jiwa Menuju Kepemimpinan Peradaban
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Daya tahan dalam menghadapi dan melampaui zaman tergantung dari kecepatan transformasi jiwa. Jiwa yang fleksibel merubah bentuk menjadi modal besar untuk menggenggam zaman.
Rasulullah saw model sempurna untuk semua bidang. Rasulullah bisa mentransformasikan menjadi model terbaik dalam semua bidang kehidupan dan profesionalisme.
Beliau bisa berperan menjadi pemimpin negara, panglima perang, hakim, jaksa, guru, ilmuwan, bisnisman dan sebagainya dengan sangat sempurna dan kinerja yang terbaik.
Ibnu Abbas seorang belia menjadi samudera keilmuan. Usamah bin Zaid seorang belia menjadi panglima perang yang mengetarkan Romawi. Abdul Hamid menggetarkan Belanda dengan perang Jawanya meleburkan VOC.
Para kiyai dan ulama di pesantren bisa merubah total dari pendidikan pesantren menjadi pemimpin laskar kemerdekaan dan negarawan. Soedirman dari guru menjadi panglima besar TNI.
Ahmad Heriawan dan Tuan Guru Bajang dari seorang ustadz dan hafidz al Quran bisa mmembawa Jawa Barat dan NTB menjadi provinsi dengan sederet prestasi . Bagaimana bisa?
Inilah kekuatan transformasi. Bila seseorang bisa merubah dirinya dengan keimanan, maka dalam setiap bidang kehidupan pun bisa merubah dan memimpin berbagai bidang kehidupan.
Iman itu menghidupkan dan membangun. Iman itu energi utama untuk meledakan kekuatan diri.
Dasar hidup mereka al Qur'an dan Hadist masih ada dipangkuan kita. Penyebab kehebatan mereka masih ada dan terjaga hingga detik ini yaitu Islam.
Bukankah Rasulullah saw menjanjikan kepemimpinan dunia bagi para kabilah Arab yang mau menerima Islam? Bukankah Islam telah menjadi agama kita sekarang, namun mengapa kita tidak menjadi pemimpin peradaban dunia seperti yang dijanjikan Rasulullah ?
Sepertinya ada yang salah dari keislaman kita !?
0 komentar: