Siapakah Istri Nabi Yusuf AS, Benarkah Zulaikha?
Tak ada riwayat kuat menjelaskan tentang nama istri Nabi Yusuf
Sebetulnya siapa perempuan yang menjadi istri Nabi Yusuf? Alquran tidak menyebut soal pernikahan Nabi Yusuf ataupun sosok perempuan yang menjadi istrinya.
Bahkan, hadits Nabi Muhammad SAW juga tidak mengungkapkannya. Ulama sejarah, Muhammad bin Ishaq memberi penjelasan dengan kemungkinan besar menukil perkataan seorang Ahli Kitab seperti yang dilakukan Ibn al-Qayyim dalam menjelaskan istri Nabi Yusuf.
Ibn Ishaq memaparkan, Ahli Kitab itu menyampaikan bahwa ketika Nabi Yusuf memutuskan untuk meninggalkan godaan yang tidak bermoral dan lebih memilih penjara, Allah SWT kemudian membuat Nabi Yusuf berada dalam penjara yang ketat.
Hal itu justru untuk melindungi Nabi Yusuf, menguak kebenaran tentang dirinya, dan supaya bisa menikah dengan perempuan tersayang.
Ibn al-Qayyim memberi tanggapan atas penjelasan tersebut.
Menurutnya, apa yang disebutkan itu tidak berarti cerita itu benar dan dia menilai cerita tersebut berasal dari Ahli Kitab. Sebab, Rasulullah SAW memerintahkan untuk tidak mempercayai dan tidak menyangkal Ahli Kitab. Nabi
Muhammad SAW bersabda:
لا تصدّقوا أهل الكتاب ولا تكذّبوهم، وقولوا: آمنّا بالله وما أَنزل إلينا وما أُنز
"Jangan percayai Ahli Kitab dan jangan menampiknya juga. Katakan saja, 'Kami beriman kepada Allah SWT dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad SAW)". (HR Bukhari dari jalur Abu Hurairah)
Selanjutnya, Muhammad bin Ishaq menjelaskan, Nabi Yusuf menikahi perempuan bernama Rahel setelah bebas dari penjara. Lalu Nabi Yusuf meminta kepada Raja Rayyan bin Al-Walid agar dirinya menjadi penjaga harta dan benda negeri Mesir saat itu. Hal ini sebagaimana
Surat Yusuf ayat 55:
قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ "
Dia (Yusuf) berkata, 'Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir), karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan."
Raja Rayyan pun memenuhi Nabi Yusuf dan menyingkirkan posisi Qithfir. Hal ini sebagaimana dalam
Surat Yusuf ayat 56:
وَكَذلِكَ مَكَّنّا لِيوسُفَ فِي الأَرضِ يَتَبَوَّأُ مِنها حَيثُ يَشاءُ نُصيبُ بِرَحمَتِنا مَن نَشاءُ وَلا نُضيعُ أَجرَ المُحسِنينَ
"Demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik."
Beberapa hari kemudian, Qithfir meninggal dunia. Lalu Raja Rayyan menikahkan Nabi Yusuf dengan istri Qithfir, Zulaikha. Muhammad bin Ishak menjelaskan, dari pernikahan tersebut, lahirlah Afraim (Efraim) bin Yusuf, dan Misya (Manasye) bin Yusuf.
Sumber:
https://m.republika.co.id/amp/qn1s8y320
0 komentar: