Sejarah, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tarekat di Indonesia
Artikel ini akan menjelaskan kepada anda tentang sejarah, pertumbuhan, dan perkembangan tarekat di Indonesia.
Tarekat adalah mengamalkan syari’at dan menghayati inti dari syati’at, serta menjauhkan perkara yang bisa melalaikan pelaksanaan dari tujuan syari’at.
Islamisasi di Indonesia berawal pada corak pemikiran tasawuf yang lebih unggul di dunia Islam. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan tarekat di Indonesia dapat diterima oleh masyarakat dan ajaranya eksis hingga saat ini.
Tasawuf adalah mensucikan hati agar terhindar dari kelemahan, menghilangkan sifat kemanusiaan, menjahui akhlak alamiah, dan mejauhi segala keinginan nafsu.
Tokoh sufi, seperti Ibnu ‘Arobi dan Ghozali sangat berpengaruh terhadap pengarang muslim di Indonesia pada generasi awal.
Bahkan hampir seluruh pengarang muslim di Indonesia penganut tarekat.
Sejarah masuknya Islam di Indonesia terdapat dua pendapat.
Pertama, pada abad ke-7 Masehi Islam masuk ke Indonesia dibawa langsung dari Arab.
Kedua, Islam masuk di Indonesia pada abad ke-13 dibawa dari Gujarat.
Dari kedua pendapat di atas bisa dijelaskan bahwa masuknya Islam di Indonesia terdiri dari dua segmen.
Segmen pertama, terjadi pada abad ke-7 yang mana masuknya Islam di Indonesia termotivasi dari perdagangan.
Segmen kedua, terjadi pada abad ke-13 yang mana masuknya Islam di Indonesia dengan motivasi dakwah secara besar-besaran.
Pada pendapat di atas penulis mengambil segmen yang kedua karena sangat berkaitan dengan perkembangan tasawuf serta tarekat di Indonesia.
Pada masa tersebut dunia tasawuf dan tarekat sedang mengalami kejayaan di dunia Islam, sehingga pengaruhnya terasa sampai ke Indonesia.
Berkembang pesatnya tarekat pada puncak kejayaan menjadi peran penting dari perkembangan Islam di Indonesia.
Dengan demikian proses islamisasi di Indonesia dalam bentuk tarekat sangat besar kontribusinya dari peranan tasawuf yang terlembaga dengan baik.
Hal tersebut tidak hanya mendapatkan pengakuan dari sarjana muslim saja akan tetapi para sarjana Barat juga mengakuinya.
Pengakuan di atas seakan-akan berparadigma bahwa yang membuat Islam tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan besar di masyarakat Indonesia adalah tasawuf.
Sejarah masuknya tarekat di Indonesia sangat berhubungan dengan sejarah masuk Islam di Indonesia.
Berdasarkan laporan Marcopolo yang datang ke Indonesia pada tahun 1629 M, mengatakan bahwa di Sumatera hanya satu kerajaan Aceh-Perlak yang beragama Islam dari delapan kerajaan.
Bukti lain masuknya Islam di Indonesia dengan tercapainya puncak kejayaan pada kerajaan Aceh yang didukung oleh para sufi dan syech tarekat.
Penyebaran Islam yang dibawa Syech Burhanuddin Ulaka, berfokus pada seluruh wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan sekitarnya.
Sedangkan penyebaran Islam di pulau Jawa dikenalkan oleh Syech Maulana Malik Ibrahim, Syech Maulana Ishak, dan Syech Ibrahim Asmoro.
Mereka merupakan alumni dari pusat pendidikan Islam di Aceh.
Menurut Jalaluddin tarekat yang terdapat di Indonesia seperti, Tarekat Qadiriyah, Naqsyabandiyah, Sammaniyah, Tijaniyyah, Khalwatiyyah, Wahidiyyah, Shiddiqiyyah dan lain-lain.
Meskipun tarekat tersebut tidak bisa diprediksi secara pasti.
Dilansir dari buku yang berjudul Tasawuf dan Tarekat Studi Pemikiran dan Pengalaman Sufi, terbitan tahun 2013, karya Prof. Dr. H. Ris’an Rusli, M.A.
Demikian penjelasan tentang sejarah, pertumbuhan, dan perkembangan tarekat di Indonesia yang dapat anda ketahui.***
https://semarangku.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-312715726/sejarah-pertumbuhan-dan-perkembangan-tarekat-di-indonesia
0 komentar: