Ragam Budaya yang Jadi Penjagaan Nilai Sejarah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Zaman batu dan perunggu, mengapa harus ada? Mengapa tidak langsung zaman tulis menulis? Mengapa tidak langsung ke kertas?
Zaman batu dan perunggu meninggalkan banyak jejak sejarah. Candi, pemakaman, bangunan, jadi jejak arkeologi untuk rekonstruksi sejarah.
Menjaga rentetan nasab, jadi mudah mengungkapkan jejak sejarah. Seperti di inkripsi batu nisan di Aceh, jejak nasabnya menghubungkan ke Abbasiyah.
Berziarah ke makam orang shaleh, jadi sebab penjagaan ingatan akan sejarah dan kiprah besar mereka dalam kehidupan.
Bertabaruk dan mencintai orang shaleh, memunculkan penjagaan terhadap peninggalan benda, karya dan biografi mereka. Sehingga jejak kiprahnya terus terjaga.
Budaya pengijazahan ilmu, kitab, wirid, doa dan shalawat di dunia pesantren dan tasawuf, memudahkan penggalian benang merah sebuah peristiwa dan biografi.
Bercerita, mendongeng, menulis pengalaman pribadi dan perjalanan, memvisualisi ke gambar atau pahatan. Jadi sumber tersendiri dalam Sejarah
Manusia selalu penasaran dengan asal usulnya, leluhurnya, dan peristiwa masa lalu, itulah sebab sejarah terus diminati walaupun dihapuskan.
0 komentar: