Puncak Kemakmuran Nusantara, Hanya di era Islam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Anthony Reid, Sejarawan, dalam bukunya Asia Tenggara dalam kurun Niaga 1480-1600, menyimpulkan bahwa kejayaan ekonomi Nusantara terjadi di era Islam.
Indikator kemajuannya, munculnya bandar pelabuhan internasional yang merata di seluruh pesisir pulau di Nusantara. Muncul kesultanan di tiap kota.
Azyumardi Azra meneliti bagaimana Islam mampu mentransformasikan Nusantara menjadi makmur di era tersebut. Salah satunya karena peribadatannya.
Sebelum Islam, mobilitas dari satu strata sosial ke strata yang lebih tinggi tidak ada. Maka hilanglah kegairahan hidup untuk mengembangkan potensinya.
Islam datang, perbudakan dihilangkan. Strata terendah bisa menjadi tinggi dengan kesungguhan pengerahan potensinya. Maka daerah ekonomi baru pun bermunculan
Sebelum Islam, peribadatan sangat rigid, ditempat tertentu, upacara simbolik tertentu, ini kurang cocok saat mobilitas tinggi dan cepat
Setelah Islam, peribadatan bisa dilakukan dimana saja, tanpa upacara protokoler simbolik yang kaku.
Sebelum Islam, hubungan manusia antar tuan dan budaknya. Setelah Islam, jalin manusia berbentuk partnership dan pemufakatan.
Sebelum Islam, pendidikan hanya untuk bangsawan. Setelah Islam, semuanya menikmati pendidikan dengan pengembaraannya para sufi ke pelosok.
Kevin W Fogg riset di Indonesia tentang bagaimana revolusi Nusantara dalam menghadapi Penjajahan. Hasilnya, Islamlah yang menggerakkannya.
Dari hasil penelitian sejarawan inilah, disimpulkan bahwa Islam telah menjadi dasar transformasi dan Revolusi di Nusantara yang menciptakan kemakmuran.
0 komentar: