Perguliran Kejayaan dan Kehancuran
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Di Perang Badar, kaum musyrikin Quraisy terluka. Di Perang Uhud, kaum Muslimin terluka yang serupa. Kejayaan muslimin dan kafirin terus dipergilirkan.
Masa kejayaan dan kehancuran terus dipergilirkan agar terbongkar siapa yang beriman, zalim dan kafir.
Namrudz, Firaun, Qarun dan Haman, pernah menduduki posisi puncak. Nabi Daud dan Sulaiman pun mencapai posisi puncak.
Heraklius dan Kisra pernah menjadi penguasa adi daya. Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali pun menguasai daerah yang pernah dikuasai Romawi dan Persia.
Yang berkuasa di Palestina pun silih berganti dari Mesir, Yunani, Babilonia, Romawi dan Persia. Kejayaan dan kehancuran terus bergantian.
Penguasa Nusantara pun terus bergantian dari Sriwijaya, Samudera Pasai, Majapahit, Aceh, Demak, Mataram Islam, Belanda pun terusir
Organisasi besar pun terus bergantian. Para Penguasa pun terus lahir dan jatuh. Partai politik pun silih berganti berkuasa. Tak ada yang langgeng.
Perusahaan terhebat dan orang terkaya pun ada yang muncul dan berakhir. Semua menandakan kedatangan dan perpisahan.
Yang muda akan tua. Generasi datang dan pergi mengisi zaman. Kisah Para Nabi dan Rasul datang dan pergi sesuai zamannya.
Yusuf dari dalam Sumur Tua dan budak menjadi penguasa. Banyak penguasa yang akhirnya menjadi budak. Semua bisa terjadi. Hidup itu dalam genggaman Allah
Bila semua dipergilirkan, esensi hidup itu untuk apa? Mengejar kejayaan dan menghindari kehancuran? Padahal semuanya pasti terjadi
Apa yang diisi oleh para Nabi dan Rasul, itulah yang seharusnya diperbuat. Sedangkan perguliran kejayaan dan kehancuran diserahkan kepada Allah
0 komentar: