Mukjizat Para Nabi dan Rasul Selalu Lebih Dulu dari Tantangannya
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Mana yang lebih dulu, Allah memerintahkan penyiapan kapal atau datangnya banjir di era Nabi Nuh?
Mana yang lebih dulu, Allah memberikan tongkat atau menghadapi ahli sihir dan terhimpit di lautan pada era Nabi Musa?
Dalam mimpi sang raja, sapi gemuk dimakan sapi kurus. Mimpi ini ditakwilkan oleh Nabi Yusuf. Solusi itu datang lebih dulu daripada persoalan.
Allah memberikan mukjizat terlebih dahulu, kemudian para Nabi dan Rasul mengarungi liku-liku kehidupan yang telah ditakdirkan Allah.
Bukankah masa muda lebih dulu dari masa tua? Salah kelola di usia muda yang menyebabkan kesengsaraan di usia tua.
Nabi Ayub mengalami kemakmuran terlebih dahulu baru ditempa dengan ragam kesulitan yang bertubi-tubi.
Para Nabi dan Rasul diberikan wahyu terlebih dahulu baru menghadapi tantangan dakwah.
Mengapa menghadapi persoalan dan kesulitan yang tersulit dalam hidup? Padahal solusi lebih dahulu tiba dari kesulitan?
Belajarlah pada Nabi Yusuf, yang mengelola kemudahan agar tidak datang kesulitan. Kesulitan datang karena bodoh dalam mengelola kemudahan.
Belajarlah pada hewan, yang menyiapkan perbekalan di masa panen dan memanfaatkannya di masa paceklik.
Belajarlah pada orang tua, yang menyiapkan lumbung di setiap rumah disaat berkelimpahan.
Kesulitan menerpa padahal solusi pencegahannya selalu lebih dahulu datang. Itulah kebodohan.
0 komentar: