Mengolah Tanah, Bentuk Cinta kepada Allah dan Rasul
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Bila esok hari Kiamat, apa yang akan dilakukan? Menanam pohon. Itulah jawaban Sahabat. Bila sudah tua, apa yang dilakukan? Menanam pohon.
Saat huru hara Hari Kiamat semakin jelas, apa yang dilakukan? Mengurus Kebun dan ternak. Itu solusi Rasulullah saw pada Sahabat.
Mengolah tanah, mengairi, irigasi, memupuk, oksigen, hama dan binatang yang hidup disekitarnya, keindahan pemandangan, semuanya sedekah.
Bertani dan berkebun untuk mengamalkan Al-Qur'an bukan bisnis. Al-Qur'an menjelaskan infrastruktur lahan pertanian dan berkebun dalam sejumlah ayat.
Merealisasikan Al-Qur'an bukan sekedar ritual simbolis ibadah wajib dan sunah tetapi juga mengelola dan memanfaatkan tanah.
Banyak sekali sengketa tanah. Banyak sekali konflik berkaitan dengan batas-batas tanah. Dakwah harus mengurus hal ini pula
Dakwah Nabi Ismail dan Siti Hajar dimulai dari pengelolaan tanah yang gersang dan tandus. Nabi Musa dan Rasulullah saw ditempa di daerah pertanian
Muhammad kecil tinggal di Bani Sa'ad yang kering di luar Mekah. Sejak kehadiran Muhammad, tanahnya jadi subur, ternaknya gembuk bersusu banyak.
Sebelum kehadiran Nabi Musa, Syeikh Madyan kesulitan mengelola lahan pertanian dan peternakannya. 8-10 tahun Nabi Musa mengolahnya
Walisanga memulai dakwahnya dengan membuka lahan, mengolah tanah, membangun infrastruktur dan teknologi pertanian sebelum menasihati.
Ibrahim bin Adham, sufi ternama, meninggalkan tahta kekuasaannya untuk terjun dalam pertanian bersama murid-muridnya
Setiap jengkal tanah yang menganggur, bertanda ada peran kekhalifahan yang tidak dilaksanakan oleh mukmin.
Setiap tetesan air hujan yang tak digunakan untuk menyuburkan tanah dan tanaman, ada tanggung hidup yang tak tertunaikan.
Petir yang menakutkan, air hujan, sampah dan kotoran yang berserakan adalah menyubur terbaik di alam. Bila didiamkan ada peran yang tak ditunaikan.
Olahlah tanah, bukan untuk berbisnis dan makan tetapi mewujudkan Al-Qur'an ke dunia nyata. Ini bentuk cinta kepada Allah.
0 komentar: