Memahami Pola Takdir dari Al-Fatihah, Kisah Rasul dan Sejarah Palestina
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Membaca jalan takdir. Apakah takdir itu misterius, ghaib dan tak terduga? Atau memiliki pola baku? Pahamilah 2 ayat terakhir surat Al Fatihah.
Takdir itu tidak serampangan. Takdir itu ada tata kelolanya. Sebab, Allah itu Maha Pengatur, Pembentuk dan Berilmu. Tata surya saja ada polanya.
Daun yang jatuh saja ada aturannya. Allah mengetahui semua daun yang berguguran, semut hitam di batu hitam saat malam hari. Semuanya dibawah kekuasaan-Nya.
Pola takdir itu ada tiga. Jalan mereka yang diridhai. Jalan kebodohan. Jalan Kesesatan. Setiap jalan berakhir digaris finish yang berbeda-beda.
Bagaimana garis finish setiap perjalanan? Bacalah perjalanan kisah para Nabi dan Rasul. Dalam setiap kisah ada 3 pola takdir yang berlaku secara pararel.
Pola takdir apa yang kita pilih dan jalani? Takdir untuk mereka yang diridhai Allah? Takdir mereka yang sesat? Takdir mereka yang bodoh? Terserah kita sendiri.
Kitalah yang memilih takdir. Kitalah yang menentukan takdir sesuai pola takdir yang sudah disediakan dan ditetapkan oleh Allah.
Bila sudah memilih pola takdir, maka semua peristiwa, kejadian dan fragmen hidup tidak lagi penting dan substansial. Sebab akibatnya sudah tahu sejak awal
Takdir yang diridhai Allah, kemudahan, jalan keluar dan rezeki tak terduga, dibukanya kemenangan, diperbaikinya kesalahan dari semua ragam peristiwa yang dialami.
Takdir kebodohan dan kesesatan adalah kerusakan, kesulitan dan kehancuran, walaupun kekayaan paling kaya dan kekuasaan tertinggi dalam genggamannya.
Takdir yang diridhai Allah dipayungi wahyu dan sunah Rasulullah saw. Takdir kesesatan dan kebodohan, mengandalkan akal, ilmu dan ragam kekuatan selain Allah.
Apakah takdir kebodohan dan kesesatan bisa meraih kekayaan dan kekuasaan? Bisa saja. Namun ada batas waktu dan volume maksimalnya.
Perhatikan Palestina, masa kejayaan Yahudi hanya 80 tahun. Nasrani ratusan tahun. Umat Islam ribuan tahun. Itulah contoh nyata pemilihan takdir
0 komentar: