Liku-liku Hidup, Tanda Tingkat Kemuliaan?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Ibrahim bin Adham meninggalkan tahta kekuasaannya. Lalu mengembara mengarungi lautan makrifat dengan berguru pada Sofyan Tsauri.
Umar bin Abdul Aziz tetap teguh dengan tahta kekuasaannya. Memanfaatkan kekuasaan untuk merealisasikan peran manusia sebagai khalifah
Muawiyah bin Abu Sofyan membangun kekhalifahan Bani Umayah. Abdullah Ibnu Umar, dilarang menggenggam kekuasaan oleh ayahnya Umar bin Khatab.
Abu Dzar hidup dalam kesederhanaan di kesunyian padang pasir. Abdurahman bin Auf hidup dalam kekayaan melimpah dalam keramaian.
Abu Hurairah meriwayatkan hadist di pengembaraannya. Abdullah bin Amr bin Ash yang bertugas mencatat hadist, hidup menyendiri jadi ahli ibadah
Khalid bin Walid jadi panglima perang perkasa menguasai banyak wilayah. Kaab bin Arit mengajarkan Al-Qur'an ke generasi berikutnya.
Mana yang lebih mulia dari mereka? Berkuasa atau jadi rakyat jelata, kaya atau miskin, ulama atau panglima perang, fuqaha atau ahli ibadah?
Rasulullah saw memuji seluruh Sahabatnya tanpa pandang bulu menjadi apa atau siapa? Setiap orang memiliki keutamaan dan gelar panggilan disisinya
Saat terjadi konflik antara Siti Aisyah-Muawiyah bin Abu Sofyan-Ali bin Abu Thalib, siapakah yang mulia dan benar? Semuanya mulia dan benar
Saat Rasulullah saw wafat, Muhajirin-Anshar berunding siapa pengganti Rasulullah saw? Semuanya penuh kemuliaan tanpa ada intrik.
Belajarlah bagaimana orang yang dimuliakan Rasulullah saw berkonflik? Kemuliaannya terlihat sangat jelas.
Tak peduli menjadi apa dan siapa. Tak peduli diberi karunia dan nikmat apa. Karena kemuliaan para Sahabat adalah takwa, cinta pada Allah dan Rasulullah saw
Semua kiprah, profesi dan karya, hanya untuk membawa kecintaan terhadap Allah dan Rasulullah saw, itu saja. Adakah kemuliaan selain ini?
0 komentar: