Laki-laki dan Musang Kesayangannya
Istrinya baru saja melahirkan. Bayinya putra yang tampan yang membuatnya sangat bergembira. Beberapa hari kemudian, waktu bersuci istrinya tiba. Berkatalah sang istri, "Suamiku, duduklah engkau di sini untuk menunggu anak kita selama aku bersuci."
Saat sedang menunggu bayinya, datang utusan kerajaan yang meminta laki-laki tersebut menghadap sang raja. Karena tak satu pun ada yang bisa menjaganya, laki-laki tersebut mempercayakan penjagaannya pada musang peliharaannya. Musang itu telah jinak lagi sangat penurut karena sudah dipelihara sejak kecil.
Sepeninggalannya, mendadak datang ular hitam dari balik bebatuan yang merayap mendekati sang bayi. Musangnya sangat terlatih. Dia langsung melompat dan mengejar ular hitam, menerkam dan membunuhnya. Dengan gigi-gigi tajamnya, musang itu memotong tubuh ular hitam hingga mulutnya berlumuran darah.
Lelaki itu pulang ke rumahnya. Si musang segera menyambutnya seperti hendak memberikan kabar gembira perihal keberhasilannya membunuh ular hitam yang hendak memangsa sang bayi. Melihat mulut musang yang berlumuran darah, lelaki itu meyangka musang memakan putra yang dicintainya. Seketika itu pula sang musang dibunuhnya.
Lelaki itu bergegas melihat sang bayi, ternyata kondisinya selamat. Sementara disamping sang bayi didapati potongan tubuh ular hitam. Tersadarlah sang lelaki tentang apa yang sebenarnya yang terjadi. Ternyata musang kesayangannya telah menyelamatkan bayi yang dicintainya. Itulah akibat perbuatan yang tergesa-gesa.
Itulah perumpamaan orang yang tidak menyelidiki urusannya dengan baik, ceroboh, gegabah dan terburu-buru dalam memutuskan.
Sumber:
Hikayat Kalilah dan Dimnah, Ibnu Al-Muqaffat, Diva Press
0 komentar: