Energi Attraction Conversion pada Khalid bin Walid
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Mengapa Khalid bin Walid tak cemerlang di era Jahiliyah. Namun menjadi panglima terhebat yang membebaskan Romawi dan Persia di era Islam?
Khalid bin Walid tak bisa mengalahkan Muslimin, namun saat baru masuk Islam ditunjuk jadi panglima, mengapa bisa menggentarkan Romawi di Mu'tah?
Khalid bin Walid dengan pasukan terbanyak dan senjata termodern, sumber daya terbesar tak mampu mengalahkan muslimin yang terbatas?
Saat Khalid bin Walid masuk Islam, mengapa keterbatasan pasukan, peralatan militer dan sumber daya mampu mengalahkan Persia dan Romawi yang melimpah?
Kekuatan sebenarnya ada pada pribadi Khalid bin Walid atau kemukijzatan Islam yang memberikan energi transformasi dan revolusi?
Saat pasukan Khalid bin Walid menjepit pasukan Muslimin di Uhud dan Khandaq, mengapa tak bisa mengalahkannya? Dimana kebrilianan strategi perangnya?
Saat Khalid bin Walid terjepit di sejumlah pertempuran melawan Romawi dan Persia, mengapa akhirnya bisa memutar balik keadaan? Mereka terkalahkan.
Saat Khalid bin Walid bersiap menghabisi muslimin yang tengah shalat saat perjalanan umrah, strateginya dikalahkan dengan Shalat Khauf.
Tanpa Islam, kejeniusan dan talenta kepanglimaan Khalid bin Walid seperti terkikis. Saat berislam, tiba-tiba kejeniusan dan talentanya meledak tak terbendung.
Antony Reid sejarawan dari Cambridge University, Islam memberikan energi Attraction of Conversion bagi yang meyakini dan mengaplikasikannya.
Sumber:
The Art Of War Khalid bin Walid, Wisnu Tanggap Prabowo, Pustaka Al-Kautsar
Islam dan Transformasi Masyarakat Nusantara, Moeflich Hasbullah, Kencana
0 komentar: