Bahan Rekonstruksi Sejarah Sebelum dan Sesudah Rasulullah saw
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Banyak persepsi tentang sejarah. Betapa bodohnya manusia akan masa lalu yang terus misteri, namun merasa sangat tahu.
Sejarah yang diolah dari bukti-bukti yang ditinggalkan namun dianggap kebenaran mutlak. Mengapa kisah di Al-Qur'an disebut dongeng?
Jejak-jejak masa lalu banyak yang terkikis waktu. Namun mengapa tetap dianggap kebenaran mutlak? Padahal tak tahu aktornya.
Allah telah membolehkan Nabi Sulaiman membuat patung batu dan rekayasa besi dan tembaga. Ini kemudahan Allah agar manusia tahu jejak pendahulunya
Di Era Nabi Muhammad saw, pelarangan patung dan gambar. Karena zaman sudah dipersiapkan bukti otentik sejarah yang melebihi besi dan batu.
Sejarah adalah "industry knowledge, creativity, and value" itulah sebab semua kitab suci dipenuhi sejarah
Saat kesedihan menghujam Rasulullah saw, Allah menurunkan Jibril hanya untuk berkisah dihadapan Rasulullah saw
Kaisar India dan Persia, menjadi adil dan bijaksana sebab dikisahkan Kalilah dan Daminah. Ada intelejen yang mencuri kisah ini
Rekonstruksi sejarah dari jejak patung, bangunan, tembikar, lempengan besi cukup sulit. Allah merahmati Nabi Dawud dan Sulaiman dengan teknologi tersebut
Di era Rasulullah saw jejak sejarah dikuatkan dengan catatan, tulisan dan berita yang tervalidasi dari pihak pertama yang melihat, mendengar, dan berinteraksi
Di era Rasulullah saw, rekonstruksi sejarah tak sulit. Fokusnya validasi sumber pertama. Islam menjaga nasab, penjagaan sejarah jadi lebih mudah
Sebelum era Rasulullah saw, validasi sejarah cukup sulit karena tidak memiliki metodelogi dalam memvalidasi pihak pertama sumber sejarah.
Interpretasi sejarah tidak hanya berkaitan dengan jejak sejarah saja, tetapi nilai kehidupan yang dimiliki. Mukminin, musyrikin atau munafikin?
0 komentar: