Tingkatan Kaum 'Arifun
Kaum 'arifin itu bertingkat dan beragam dan dengan tangga yang berjenjang-jenjang, serta derajat yang berbeda berwarna, serta posisi yang bermacam macam.
1. Di antara mereka ada yang mengenal Allah melalui Sifat qudrot, maka dia sangat takut kepadaNya
2. Ada yang mengenal Allah melalui Sifat KaruniaNya, maka dia sangat berbaik sangka (husnudzon) kepada Allah.
3. Ada yang mengenalnya melalui Muroqobah, maka dia mengokohkan kebenaran hatinya.
4. Ada yang mengenalnya melalui KeagunganNya, lalu ia meneguhkan rasa takut dan cinta.
5. Ada yang mengenalNya melalui Sifat Maha Mencukupi, lalu ia sangat fakir kepadaNya.
6. Ada yang mengenalNya melalui Sifat Maha SendiriNya, lalu ia meneguhkan kebeningan hatinya.
7. Ada yang mengenalNya melalui Allah, lalu dia bersambung terus menerus denganNya.
Karena itu:
1. Kualitas kema'rifatan rasa takut, tergantung kadar kema'rifatannya atas QudrotNya.
2. Kualitas rasa Husnudzon, tergantung pada kadar kema'rifatannya pada Sifat Anugerah Ilahi.
3. Kualitas rasa pembenaran dengan kejujuran hati
tergantung kadar kema'rifatan Muroqobahnya.
4. Kualitas rasa takut penuh cinta, tergantung kema'rifatannya atas Keagungan Allah.
5. Kualitas rasa butuh kepada Allah, tergantung kema'rifatannya atas maha MencukupiNya.
6. Kualitas rasa bening jiwa, tergantung kadar kema'rifatan atas Sifat Maha Sendirinya Allah.
7. Kualitas wushul, tergantung kadar kema'rifatannya kepada Rabb Ta'ala.
Begitu pula kalangan "Ahli Langit" dalam beribadah, dalam dataran derajat maqom yang berbeda. Ada sebagian maqomnya adalah Rasa Malu, Rasa Hormat, ada pula maqomnya adalah taqarrub dan kemesraan, ada pula yang maqomnya memandang Anugerah. Bahkan ada yang Muroqobah, Haibah, sebagaimana firman Allah Ta'ala:
Ù‡ وما منا إلا له مقام معلوم »
"Dan tak ada dari Kami melainkan baginya adalah Maqom tertentu.." (Qs. Ash-Shoffaat 164).
Kalangan ahli ma'rifat pada umumnya (awam), mengenal Allah mengikuti jejak Rasulullah Saw. dan membenarkan dalam hati mereka, mengamalkan dengan badan mereka, namun kadang mereka berbuat dosa dan maksiat, lalu hidup di dunia penuh dengan kebodohan dan sembrono, dan kala itu mereka dalam bahaya besar, kecuali jika Allah merahmati mereka.
Ada kalangan manusia di atas mereka, yang mengenal Allah melalui dalil bukti, yaitu kalangan ilmuwan, pemikir dan filsuf, yang meyakiniNya dengan Tauhid melalui argumen dan efek Sifat RububiyahNya, di mana mereka mengambil dalil dengan sesuatu yang nyata atas yang tersembunyi, dan mereka meyakini keabsahan dalil pembuktian itu.
Mereka berada dalam jalan yang baik, namun mereka ini sering terhijab dari Allah Ta'ala karena lebih terdindingi oleh dalil pembuktian mereka sendiri.
Sedangkan kalangan khusus dari ahli ma'rifat adalah dari mereka yang memiliki rasa yaqin, mengenal Allah melalui Allah Swt. Mereka bersiteguh dengan ma'rifatnya, sama sekali tidak disertai argumen dalil atau dilatari oleh sebab akibat. Dalil mereka hanya Rasulullah Saw. Imam mereka hanyalah Al Qur'an. Cahaya mereka senantiasa melimpah di arena mereka.
Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y
0 komentar: