Terus Membawa Bola
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Diego Maradona mampu mencetak gol dengan melewati 8 pemain lawan yang menghadangnya. Energi menggerakkan bola berbeda dengan yang menghadangnya. Yang bergerak mampu melewati para penghalang. Itulah mengapa para striker selalu dapat mampu melewati berapa pun yang menghadangnya. Bergerak sambil berfikir. Bergerak sambil bermanuver. Bergerak sambil berinovasi. Akan berbeda dengan mereka yang melihat gerakan lawan untuk menghadangnya.
Ambillah bola. Bergeraklah ke medan lawan. Secara umum, yang banyak memegang bola akan berpotensi untuk menang. Prediksi kemenangan, lebih banyak pada tim yang mengendalikan bola. Jadilah pengendali utama permainan. Berlarilah bersama bola. Yang berlari bersama bola cendrung lebih cepat dan lincah karena pikiran, energi dan kekuatannya hanya terfokus ke bola saja. Selincah bola yang terus bergerak.
Pembawa bola tak pernah tahu bagaimana pintu penghalang lawan menghadangnya. Tak pernah tahu, berapa orang yang menghadangnya. Yang dipikirkan hanya, melewati lawan, bola tetap dibawah kendalinya, responnya tak pernah terpikirkan dan direncanakan, semua bergerak secara refleks sesuai kondisi yang ada. Yang terlatih menghadapi situasi, yang terbiasa menghadapi situasi, hanya membutuhkan waktu sebentar untuk merespon dengan cepat dan tepat.
Ketika tidak bertanding, teruslah berlatih seolah-olah terus bertanding. Seolah-olah lawan terus mengintai dan menghadang. Seperti Rasulullah saw yang selalu mengirimkan berbagai pasukan kecil penjelajah ke berbagai wilayah untuk mengasah dan melatih bila tiba-tiba terjadi pertempuran nyata dengan Kabilah Arab, Persia dan Romawi. Bersiap siagalah. Karena peluang kadang hanya datang sekali saja.
Pembawa bola selalu memiliki seni mengecohkan dan memperdaya lawan. Namun para penghadang hanya bisa mengikuti gerakan pembawa bola. Para penghadang cendrung lebih banyak dari pembawa bola. Sumber energi dan sumber daya yang dibutuhkan para penghadang cendrung lebih besar dan banyak. Bila ingin efisien dan efektif, teruslah menyerang dan memasuki medan lawan.
Sejak perang Khandak, Rasulullah saw memproklamirkan bahwa tidak ada lagi strategi diserang dan bertahan Tetapi harus menyerang. Walaupun Tabuk sangat jauh. Walaupun perbekalan sangat terbatas. Walaupun sangat panas dan kering. Rasulullah saw terus membawa pasukan ke Tabuk. Pergerakan sudah menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran. Itulah keuntungan psikologis menyerang.
Karakter muslimin adalah menyerang. Rasullullah bersabda, "Gerakan muslimin sudah menimbulkan ketakutan selama satu bulan perjalanan bagi musuh." Pergerakan nabi Musa sudah menciptakan ketakutan bagi bangsa Kan'an di Palestina. Karakter mukmin adalah berhijrah. Hijrah telah menciptakan ketakutan besar bagi Kafir Quraisy. Tak ada kata diam menunggu momentum. Tetapi selalu bergerak menciptakan momentum.
Saat kelaparan dan paceklik melanda Madinah, Rasulullah saw terus menggali parit dan memecahkan batu. Perutnya diganjal dengan batu. Saat kondisi tersulit, Rasulullah saw dan Sahabatnya terus bergerak menciptakan segala kemungkinan untuk menghadapi lawan yang dapat tiba-tiba datang untuk menghancurkan. Jangan pernah diam dan berpangku tangan dalam kondisi apa pun.
0 komentar: