Tersentuh Bacaan Al-Quran
Sesampainya di pintu rumah Fatimah dan hendak masuk, Umar bin Khatab mendengar alunan bacaan yang tidak dikenalnya. Setelah mendengarkan sebentar, dia pun masuk dan berteriak memanggil sang adik.
Saat itu, Khabbab ibn al-Arat sedang berada di dekat Fatimah dan Sa'id tengah membacakan beberapa ayat Al-Quran dengan disimak oleh mereka berdua. Ketika mereka mendengar teriakan Umar, Khabbab segera bersembunyi di salah satu sudut rumah, sedangkan Fatimah mengambil lembaran Al-Quran yang disimaknya tadi dan menyembunyikannya di balik lengan bajunya agar tidak diketahui Umar.
Umar masuk dan bertanya, "Suara apakah yang ku dengar tadi?”
"Kami tidak mendengar apa-apa," jawab Fatimah. "Aku dengar kalian berdua telah menjadi pengikut agama Muhammad," lanjut Umar.
Setelah berkata demikian, Umar langsung menyerang iparnya, Zaid ibn Sa'id dan menghajarnya. Fatimah kemudian bangkit untuk menolong suaminya dan berdiri di antara suaminya dan Umar yang sedang marah. Akan tetapi, ia juga tidak luput dari amarah Umar. Umar menampar wajah Fatimah dengan keras hingga berdarah.
Setelah diperlakukan demikian, mereka kemudian berkata, "Benar, kami telah memeluk Islam dan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sekarang lakukanlah apa saja yang kau sukai! Islam tidak akan pernah pudar dari hati kami."
Melihat darah mengalir dari wajah adiknya, Umar merasa menyesal lalu berkata, "Berikan kepadaku lembaran yang kamu baca tadi agar aku bisa mengetahui apa yang sebenarnya dibawa Muhammad."
"Kami takut engkau akan merusaknya," jawab Fatimah.
"Jangan takut! Aku bersumpah akan mengembali kannya bila aku sudah selesai membacanya," Umar meyakinkan.
Ucapan Umar menimbulkan keinginan Fatimah agar kakaknya mau memeluk Islam. Ia berkata, "Wahai saudaraku, sesungguhnya engkau masih najis karena kesyirikanmu dan lembaran itu tidak boleh disentuh kecuali oleh orang yang suci!"
Umar lalu bangkit membersihkan diri dengan mandi. Setelah itu, barulah Fatimah memberikan lembaran mushaf Al-Quran. Pada lembaran itu, Umar membaca surah Thaha. Ketika sampai pada ayat ke-14 'Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku, ia berkata, "Alangkah indah dan mulianya bacaan ini!"
Setelah mendengar ucapan Umar, Khabbab yang sedari tadi sembunyi, keluar dari persembunyiannya, lalu berkata kepada Umar, "Wahai Umar, sungguh aku berharap engkaulah orang yang diistimewakan Allah karena kemarin aku mendengar Rasulullah berdoa, 'Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah satu dari dua orang laki-laki yang paling Engkau cintai di antara keduanya: Umar ibn al-Khathab atau Amr ibn Hisyam.' Kini, Allah telah memilihmu, wahai Umar."
"Wahai Khabbab, kalau begitu bawalah aku kepada Muhammad hingga aku bisa menerimanya dan aku akan memeluk Islam," ujar Umar.
0 komentar: