Suasana Jiwa Alp Arslan Sebelum Kemenangan di Manzikert
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Saat Alp Arslan ragu saat harus menghadapi Kaisar Romanus dari Romawi di lembah Manzikert yang berkekuatan 200 ribu. Berdamaikah?
Niat berdamainya di tolak kaisar Romawi. Salah satu jalannya hanya melawan hingga titik darah penghabisan walaupun dengan kekuatan seadanya.
Dalam keraguan, gurunya Abu Nashr Muhammad mendekatinya. Ditanyakan, apa tujuan hidupnya? Ini pertanyaan mendasar yang memompa kekuatan.
Bila tujuan hidup hanya untuk mewujudkan obsesi diri, maka akan lemah dan mudah terperosok. Egonya yang mendominasi.
Sang guru berkata, "Sungguh anda berjihad untuk membela agama Allah. Dan Allah berjanji menolong agama-Nya dan memenangkan agama-Nya."
Mengapa muslimin selalu gagal di seluruh sektor kehidupan? Mengabaikan hal yang asasi dalam kehidupan mukmin. Yaitu, Allah. Berkarya untuk kebesaran diri
Saat Alp Arslan mampu menaklukkan Romawi, yang dikibarkan adalah panji " Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad itu utusan Allah." Bukan kehebatan dirinya
Rahasia Nabi Sulaiman dan Zulkarnain menjadi raja agung karena berkata, "Seluruh keutamaan hanya dari Allah." Tidak seperti Qarun yang menyanjung dirinya
Saat pertempuran akan dimulai gurunya Alp Arslan berkata, "Semoga Allah memenangkan pasukan Islam dalam pertempuran ini dengan perantaraanmu."
Pidatonya, "Saya berjuang hanya untuk mengharapkan ridha Allah dengan penuh kesabaran. Bila menang, nikmat dari-Nya. Bila mati, sebagai syahid."
Bila karya terlepas dari jihad, maka tidak akan pernah dimenangkan oleh Allah. Itulah jalan kesuksesan muslimin dari sultan Alp Arslan Bani Saljuk
0 komentar: