Pesan Rasulullah saw Kepada Imam Ahmad melalui mimpi Imam Syafii
Pada suatu malam imam Syafii bermimpi di Mesir mengenai diri sahabat karibnya dan muridnya yang alim, imam Ahmad bin Hambal. Imam Syafii mendapat kesan dalam mimpinya bahwa imam Ahmad yang amat dihormatinya sedang terancam suatu bahaya besar. Besoknya dia berkirim surat ke imam Ahmad di Baghdad menyuruh dia bersiap sedia menerima ujian yang akan datang.
Memang, tidak berapa lama kemudian datanglah ujian yang terkenal itu. Dia dipaksa mengakui bahwa Al-Qur'an itu makhluk dan didekam dalam penjara selama 28 bulan karena tidak mau mengubah pendiriannya walaupun dipaksa dan dipukuli.
Prosesnya detailnya, pada suatu hari Imam Syafii berkata pada Rabi bin Sulaiman, "Hai Rabi, ambil suratku ini dan bawalah dia dan serahkan ke tangan Abu Abdullah (Imam Ahmad) dan lekas kembali membawa jawabannya.
Maka berangkatlah Rabi bin Sulaiman ke Baghdad sambil membawa surat tersebut. Lalu bertemulah Rabi bin Sulaiman dengan imam Ahmad ketika shalat Subuh. Sesudah beliau memalingkan muka ke mihrab, Rabi bin Sulaiman langsung menyerahkan surat tersebut dengan berkata, "Surat ini dari saudara Tuan, imam Syafii yang di Mesir." Lalu imam Ahmad berkata, "Apakah pernah engkau buka?" Rabi bin Sulaiman menjawab, "Tidak."
Maka dibukalah surat tersebut dan membaca isinya. Tiba-tiba imam Ahmad menangis, iring gemiring air matanya. Lalu aku bertanya, "Apa isinya?" Imam Ahmad berkata, "Beliau menuliskan bahwa imam Syafii bermimpi bertemu Rasulullah saw." Rasulullah saw bersabda kepada imam Syafii untuk mengirimkan surat kepadaku supaya disampaikan salam Rasulullah saw kepadaku dan informasi bahwa aku akan menempuh ujian yang berat."
"Aku akan dipaksa untuk mengakui Al-Qur'an adalah makhluk. Paksaan ini supaya jangan diacuhkan, jangan dituruti. Allah akan mengibarkan benderaku sampai hari Kiamat."
Berkata Rabi, "Ini adalah satu berita gembira dari Allah, wahai imam Ahmad." Lalu imam Ahmad membuka selapis gamis yang beliau pakai dan dihadiahkan kepadaku. Setelah itu imam Ahmad menulis surat balasan ke Rabi bin Sulaiman untuk diserahkan ke imam Syafii.
Salah satu isi suratnya, imam Ahmad berterima kasih atas peringatan dari gurunya Imam Syafii. Setibanya di Mesir, surat itu diserahkan ke imam Syafii bersama gamisny. Sangat senang hati imam Syafii karena pesan Rasulullah saw sudah disampaikan.
Sumber:
Tafsir Al Azhar Jilid 4, Buya Hamka, GIP
0 komentar: