Model Pengelolaan Kekuasaan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Apa kabar dengan Alp Arslan, yang mampu memukul Romawi Timur yang berkekuatan 250.000 pasukan dengan hanya 15.000 pasukan? Apa resep rahasia Umar bin Abdul Aziz, Harun Al Rasyid, Nuruddin Zanky, Shalahuddin Al Ayubi, Saifuddin Qutudz, Muhammad Al Fatih dan Sulaiman Al Qanuny yang membawa umat Islam pada era keemasan dan memukul semua kekuatan yang memerangi kaum Muslimin?
Semestinya rahasia ini digali, dikaji, dijadikan referensi, dan diterapkan oleh para penguasa dan politisi. Seperti Umar bin Abdul Aziz yang mengumpulkan semua dokumentasi sepak terjang nenek moyangnya Umar bin Khatab. Seperti Nurudin Zanky dan Shalahuddin Al Ayubi yang berusaha melintasi jalan pemerintah khalifah dua Umar. Bukankah semua terdokumentasilan dengan baik oleh para sejarawan muslim?
Kunci semua keberhasilan pemerintah mereka adalah kolaborasi antara penguasa dan ulama. Penguasa harus mendengarkan dan mematuhi ulama. Bukan memusuhinya? Dalam rentang sejarah pemerintah islam mereka yang berhadapan dan memusuhi ulama akan hancur kekuasaannya baik karena kezaliman dari hawa nafsu dan bisikan syetan yang terus mengepung mereka.
Penguasa memiliki seluruh kekuatan dan sumber daya. Namun mereka tak paham untuk apa semua itu? Akhirnya hanya untuk memenuhi hawa nafsunya. Penguasa perlu mendengarkan dan taat pada ulama. Kejernihan hati para ulama. Zuhud dan waranya para ulama menciptakan kebijaksanaan dan keadilan. Tak adanya kepentingan para ulama akan dunia, menciptakan kekuasaan berada dalam rel kebenaran.
Hati yang bersih para ulama membuka tabir rahasia tentang masa depan. Firasatnya menembus batas waktu. Taufik dan hidayah dari Allah terus membimbingnya. Ingat ketika Alp Arslan dan Muhammad Al Fatih sempat merasakan ketakutan menghadapi Romawi Timur? Para ulamalah yang meneguhkannya.
Pada diri ulama ada ilmu dan kebijaksanaan. Pada diri ulama ada kebersihan hati dan ketakutan terhadap kematian. Inilah mata air kecerdasan, kecerdikan dan inovasi yang dahsyat terhadap pengelolaan kekuasaan.
Bila benih-benih keadilan sudah ditancapkan. Bila pondasi syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw sudah dihidupkan. Maka Allah akan mengilhamkan, menganugerahkan dan menopang berbagai sumber kekuatan dan kemakmuran. Seluruh semesta alam dan malaikat akan mendukungnya. Masyarakat akan tentram, patuh dan bahu membahu membangun negrinya.
0 komentar: