Mengadukan Kezaliman
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Dalam kezaliman, apa yang dilakukan? Said bin Jubair melakukan perlawanan hingga harus mengasingkan dirinya ke Mekkah. Saat tertangkap, yang dilakukannya hanya berdoa kepada Allah. Hasan Al-Bashri lebih memilih bersabar dan berdoa, karena kezaliman para penguasa disebabkan kemaksiatan dan dosa rakyatnya.
Umar Tilimsani menghadapi kezaliman Anwar Sadat selaku presiden Mesir. Umar Tilimsani berkata, "Bila kezaliman dilakukan oleh bukan penguasa, maka aku akan mengadukan ke bapak Presiden. Bila yang berlaku kezaliman adalah Presiden, maka aku mengadukannya kepada Allah." Hati Anwar Sadat pun bergetar ketakutan mendengarkan ucapan Umar Tilimsani.
Tugas mukmin adalah amar maruf nahi mungkar. Jihad yang terbesar adalah berkata benar dihadapan penguasa. Setelah itu bersabarlah seperti Hasan Al Bashri. Seperti Hamka yang bersabar di balik jeruji penjara. Atau seperti yang dilakukan Abu Bakar Baasyir di balik jeruji besi.
Allah memberi amanah kepada penguasa beserta jajarannya untuk mengurus hamba-hamba-Nya. Agar kebutuhannya terpenuhi, hidupnya tentram dengan menegakan syariat-Nya. Bagaimana bila menyeleweng? Bagaimana bila justru menzaliminya? Adukan saja kepada yang memberi dan mencabut kekuasaan.
Bacalah hadist-hadist akhir zaman, ketika kezaliman mencapai puncaknya. Tetap teguh bersama jamaah walaupun hanya menggigit akar saja. Dalam kezaliman yang keras dan ganas, kekokohan berjamaah menjadi kekuatan yang sangat kuat agar tetap beristiqamah dan terus terjaga kesabaran.
Ingat kisah Ashabul Kahfi? Ingat kisah Nabi Musa? Tugas pokok mereka hanya menjaga kesinambungan dan kekokohan jamaah. Sedangkan Allahlah yang mencabut dan memberikan kekuasaan. Allah mengganti para penguasa ketika Ashabul Kahfi ditidurkan Allah di gua. Allah yang menghancurkan Firaun, saat Nabi Musa lari dari kejaran tentara Firaun.
Ingat kisah Imam Ahmad bin Hambal yang disiksa oleh tiga era penguasa? Allahlah yang mengganti ketiga penguasa zalim tersebut dengan kematian mereka, hingga Allah mentakdirkan penguasa yang membela Sunnah Rasulullah saw menjadi penguasa.
Apapun sepak terjang penguasa, serahkan saja kepada Allah. Aduk kezaliman penguasa pada Allah. Tugas kita hanya Amar makruf nahi munkar dan menjaga keistiqamahan berjamaah agar tidak tergelincir dalam konsep, sistem maupun sepak terjangnya.
0 komentar: