Mengadukan Kezaliman di Batu Nisan Sultan Nurudin Zanky
Ada orang asing yang bermaksud menetap di kota Damaskus lantaran mendengar keadilan Sultan Nurudin Zanky. Setelah Sultan Nurudin wafat, beberapa prajurit kerajaan melakukan kezaliman terhadap laki-laki itu. Ia mengadu pada Sultan Nurudin, namun ia tidak mendapatkan keadilan yang diharapkan, karena sang Sultan telah meninggal.
Lalu, ia turun dari benteng, memohon pertolongan dan menangis. Dalam keadaan baju terkoyak, ia menyebut-nyebut nama Sultan Nurudin, "Wahai Nurudin, jika engkau melihat kami diperlakukan seperti Ini, engkau pasti akan menunjukkan sifat welas asih. Dimana keadilanmu yang dulu?"
Ia mengucapkan kata-kata itu di depan batu nisan makam Sultan Nurudin. Disana, banyak orang selain dirinya yang melakukan hal yang sama. Semuanya menangis dan berteriak.
Kejadian ini akhirnya didengar oleh Sultan Shalahuddin Al Ayubi. Seseorang berpesan padanya, "Jaga negara dan rakyat! Jika tidak melakukan hal itu, maka mereka akan membangkang padamu."
Sultan Shalahuddin Al Ayubi menemui laki-laki yang berada di makam Sultan Nurudin. Ia dan orang-orang lainnya menangis di sisi makam. Sultan Shalahuddin Al Ayubi menghibur laki-laki itu, memberinya hadiah, dan berbuat adil padanya. Namun laki-laki itu menangis lebih keras.
Sultan Shalahuddin bertanya, "Mengapa tetap menangis?" Laki-laki itu menjawab, "Kami menangisi kepergian sultan yang adil setelah ia wafat." Sultan Shalahuddin Al Ayubi pun berkata, "Kamu benar, Keadilan yang kami lakukan ini kami pelajari dari Sultan Nurudin."
0 komentar: