Mendayagunakan Peradaban Asing
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Saat perang Khandaq, Rasulullah saw menggunakan strategi perang kotanya Persia untuk menangkal pengepungan 10.000 pasukan Kafir Quraisy, berbagai kabilah Arab, Munafikin dan Yahudi. Ini taktik yang sangat efisien. Hanya dengan parit, mampu bertahan dengan sedikit pasukan. Pembuatan parit lebih cepat daripada membangun benteng bukan? Memanfaatkan hasil peradaban lain, mengapa tidak?
Muhammad Al-Fatih membangun teknologi militernya untuk menghadapi Binzatium dengan mendapatkan sokongan dari orang kafir. Teknologi tersebut dikembangkan hingga menjadi puncak tertinggi teknologi persenjataan saat itu. Menanfaat berbagai teknologi bukanlah yang terlarang walaupun datangnya dari berbagai peradaban.
Para Sahabat berhijrah ke Habasyah. Negri yang cukup jauh yang berbeda keyakinannya. Mendapatkan perlindungan dari negri yang berbeda keyakinan. Dalam berbagai kesempatan, Rasulullah saw dan para Sahabat mendapatkan perlindungan dari sejumlah tokoh Kafir Quraisy agar tidak digangu oleh tokoh Kafir Quraisy lainnya.
Ibnu Qayyim dalam kitabnya Zadul Maad secara detail menjelaskan berbagai sikap umat Islam dalam berinteraksi dengan kaum kafirin. Berperang, bekerjasama dan saling menopang. Beragam interaksi ini disesuaikan dengan kondisinya. Seperti sikap Rasulullah saw terhadap orang Yahudi di Madinah. Seperti saling melindungi dan berinteraksi. Namun bila sudah membokong dari belakang, bekerjasama dengan musuh dan menyerang maka Rasulullah saw pun mengambil tindakan yang tegas.
Butuh kerendahan hati untuk belajar peradaban dari bangsa lain. Seperti sabda Rasulullah saw untuk belajar hingga ke negri Cina. Rasulullah pun memerintahkan sejumlah sahabat untuk membelajari sejumlah bahasa berbagai negri. Namun butuh keteguhan benteng keimanan juga dalam berinteraksi dengan peradaban lain. Seperti, Rasulullah saw melarang Umar bin Khatab untuk mempelajari kitab-kitab umat sebelumnya.
Butuh penetrasi peradaban terhadap peradaban lain seperti yang dilakukan Rasulullah saw dengan mengirimkan berbagai utusan dan delegasi dakwah. Seperti Rasulullah saw yang memberikan pilihan menjadi muslim dan membayar sejumlah jizyah sebagai bentuk perlindungan terhadap peradaban lain.
Beragam kaidah pergaulan peradaban ini, kaum muslimin dari zaman ke zaman bisa berinteraksi dengan berbagai peradaban. Belajar dan memanfaatkan buah peradaban lain. Kokoh dari intervensi peradaban lain yang merusaknya. Juga, melakukan suntikan pencerahan baru bagi peradaban yang ada. Bukan inferior complex syndrome dihadapan peradaban lain.
0 komentar: