Kejernihan Hati dan Roda Kekuasaan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Suatu hari seorang raja berjalan di sebuah taman yang amat asri. Ia menyaksikan beberapa pohon yang berbuah. Memandang kebun kurma yang rindang, lalu turun dari kudanya. Apa yang dilakukannya?
Sang raja spontan bersujud syukur menyungkurkan diri kepada Allah. Ia meletakkan pipinya di atas pasir cukup lama. Begitu mengangkat kepala, ia berkata kepada yang mengiringinya, "Kesuburan tanah ini akibat keadilan para penguasa dan niat baik penguasa pada rakyatnya. Sunnah Allah memperlihatkan niat kita dalam segala hal." Ia berkata seperti itu karena pengalamannya.
Seorang raja mengitari sebuah daerah. Karena kehausan ia menghampiri sebuah rumah untuk meminta minum. Pemilik rumah memeras tebu dengan air yang sangat banyak. Dengan segera disajikan. Sang raja berkata, "Berapa tebu yang dihabiskan untuk air sebanyak itu?" Pemilik rumah berkata," Hanya satu." Sang raja berkata dalam hatinya, "Bila nanti kembali akan minta perasaan tebu yang lebih banyak."
Pada kunjungan yang kedua. Pemilik rumah menyambutnya dengan ramah. Namun raja menunggu di luar sangat lama. Saat ditanya berapa batang tebu yang dibutuhkan. Sang penghuni rumah menjawab, "Air di tebunya sang sedikit sehingga membutuhkan 3 batang tebu. Karena itulah keluar dari rumahnya terlambat."
Sang raja bertanya, "Mengapa airnya menjadi sedikit?" Sang pemilik rumah berkata, "Karena niat sang raja sudah berubah. Konon, kalau niat seorang penguasa terhadap satu kaum berubah maka berkah mereka menjadi hilang dan kebaikan-kebaikan mereka menjadi berkurang."
Umur kekuasaan dan kemakmuran sebuah negri tergantung dari hati para penguasanya. Seorang anak bertanya pada ayahnya, "Berapa lama pemerintah ini akan bertahan di tengah dan di rumah kita? Ayahnya menjawab, "Sepanjang karpet keadilan masih terhampar di sana."
Ali bin Abi Thalib menjelaskan mengapa pasukan Umar bin Khatab tidak ada yang korupsi terhadap harta rampasan perang? Pejabatnya tidak korupsi terhadap anggaran negara? Ali menjawab, "Hati Umar bin Khatab tidak tertarik sedikit pun terhadap dunia."
0 komentar: